in ,

Selandia Baru dan Australia Dijatuhi Sanksi Oleh Rusia

Rusia menerapkan sanksi terhadap 228 warga Australia, dan 130 warga Selandia Baru, termasuk perdana menteri mereka

CakapCakapCakap People! Selandia Baru dan Australia mendapatkan sanksi yang dijatuhkan oleh Rusia. Sanksi itu diberlakukan terhadap warga kedua negara tersebut, termasuk perdana menteri mereka. Demikian kata Kementerian Luar Negeri Rusia baru-baru ini.

Ausstralia “dengan patuh mengikuti keputusan Barat” dan telah memutuskan untuk memberi sanksi kepada para pejabat Rusia.

Selandia Baru dan Australia dijatuhi sanksi oleh Rusia
Ilustrasi [Foto file – Anadolu Agency]

Sebanyak 228 warga negara Australia, termasuk Perdana Menteri Scott Morrison, anggota Komite Keamanan Nasional Australia, Dewan Perwakilan Rakyat, Senat dan majelis legislatif regional, telah dilarang memasuki Rusia dengan alasan kesopanan, kata kemlu Rusia.

“Dalam waktu dekat, anggota militer Australia, pengusaha, pakar, dan anggota media yang telah berkontribusi pada pembentukan sikap negatif terhadap Rusia juga akan dimasukkan dalam daftar hitam dan diumumkan.”

Sebanyak 130 warga Selandia Baru, termasuk Perdana Menteri Jacinda Ardern, Gubernur Jenderal Cynthia Kiro dan anggota pemerintah dan parlemen juga dilarang masuk ke Rusia karena tindakan tidak bersahabat mereka terhadap Rusia.

Kementerian Rusia mengatakan sanksi tersebut mulai berlaku pada Kamis, 7 April 2022.

Majelis Umum PBB tangguhkan Rusia dari Dewan HAM atas Pelanggaran di Ukraina

Majelis Umum PBB pada Kamis, 7 April 2022, menangguhkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia (UNHRC) setelah muncul bukti tentang kekejaman massal yang dilakukan oleh pasukan Moskow, kantor berita Anadolu Agency melaporkan.

Pemungutan suara 93 suara setuju, 24 menolak, dan 58 negara lainnya abstain untuk resolusi tersebut.

Seorang anggota dapat dikeluarkan dari Dewan HAM setelah dua pertiga suara dari majelis PBB menyetujuinya dan negara itu telah terlibat dalam tindakan pelanggaran berat dan sistemik.

Suara abstain tidak dihitung terhadap jumlah total dalam majelis yang beranggotakan 193 negara.

Duta Besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya memberikan seruan yang emosional sebelum pemungutan suara untuk pencopotan Rusia, dengan mengatakan “tindakan langka dan luar biasa” tidak diragukan lagi dibenarkan karena tindakan Rusia di Ukraina “tidak dapat diprediksi.”

Sebanyak 130 warga Selandia Baru disanksi oleh Rusia
Ilustrasi miliiter Rusia (Foto file-Anadolu Agency)

“Rusia tidak hanya melakukan pelanggaran hak asasi manusia, tetapi juga mengguncang fondasi perdamaian dan keamanan internasional,” kata Kyslytsya.

“Yang perlu Anda lakukan adalah menekan tombol ya untuk menyelamatkan Dewan Hak Asasi Manusia, dan banyak nyawa di seluruh dunia dan di Ukraina,” ucap dia.

Pemungutan suara dilakukan setelah gambar yang menyedihkan muncul dari daerah Ukraina yang sebelumnya diduduki oleh pasukan Rusia, khususnya di Bucha, yang terletak tepat di luar ibu kota nasional Kyiv.

Gambar-gambar tersebut tampaknya menggambarkan kekejaman massal yang dilakukan terhadap warga sipil dengan beberapa tampak ditembak di kepala dengan tangan terikat sementara yang lain terlihat sebagian terkubur di kuburan massal.

Namun, beberapa mayat dibiarkan membusuk di jalanan atau dibakar dengan parah sebagai upaya untuk menutupi kekejaman mereka.

LIHAT ARTIKEL ASLI

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Menlu Ukraina Sebut Negaranya Butuh Senjata Segera

Menlu Ukraina Sebut Negaranya Butuh Senjata Segera

Thailand Hapus Tes PCR COVID-19 Bagi Pelancong Asing