in ,

Penembakan di Thailand: Tentara yang Menewaskan Puluhan Orang Itu Akhirnya Ditembak Mati

Pria bersenjata yang sempat memposting foto dan aksinya ke media sosial itu akhirnya ditembak mati setelah terkepung sepanjang malam di gedung.

CakapCakapCakap People! Seorang tentara yang menewaskan 26 orang dalam serangan senjata di kota Ratch Ratchasima, Thailand telah ditembak mati oleh pasukan keamanan, kata pihak kepolisian Thailand, dilansir dari BBC, Minggu, 9 Februari 2020.

Tentara bersenjata yang bernama Jakraphanth Thomma itu pada hari Sabtu membunuh perwira komandannya sebelum ia mencuri senjata dari sebuah kamp militer.

Pasukan keamanan menembaki pria bersenjata di pusat perbelanjaan. [Foto: EPA]

Tersangka melanjutkan serangannya di jalan-jalan dan di sebuah pusat perbelanjaan di Nakhon Ratchasima, Thailand, yang juga dikenal sebagai Korat.

Pria bersenjata yang sempat memposting foto dan aksinya ke media sosial itu akhirnya ditembak mati setelah terkepung sepanjang malam di gedung.

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha menyebutkan angka kematian korban penembakan yang lebih tinggi pada hari Minggu, 9 Februari 2020 meningkat dari angka sebelumnya yaitu 20 orang dan 57 lainnya terluka.

“Ini belum pernah terjadi sebelumnya di Thailand, dan saya ingin ini menjadi terakhir kalinya krisis ini terjadi,” katanya, setelah mengunjungi korban terluka di sebuah rumah sakit di Nakhon Ratchasima.

Dia menjelaskan bahwa motif serangan itu tampaknya adalah dendam Jakraphanth setelah ia merasa yakin telah ditipu karena kesepakatan properti.

Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul memposting di halaman Facebook-nya pada Minggu pagi, memberi selamat kepada pasukan keamanan atas tindakan mereka di kota Thailand timur laut.

“Terima kasih polisi dan tentara telah mengakhiri situasinya. Penembak mati ditembak !!!”

Apa yang terjadi di pusat perbelanjaan?

Pasukan keamanan Thailand pada hari Minggu mengevakuasi lebih banyak orang dari pusat perbelanjaan Terminal 21. [Foto: REUTERS]

Tak lama setelah pukul 15:00 waktu setempat (pada hari Sabtu, 8 Februari 2020), suara tembakan terdengar ketika pasukan keamanan menyerbu gedung itu, yang mencoba untuk mengusir pria bersenjata itu.

Beberapa orang dibawa keluar dari pusat perbelanjaan tetapi ada kekhawatiran bahwa lebih banyak orang disandera.

Pada pukul 09.30 pagi (02:30 GMT) pada hari Minggu, 9 Februari 2020, polisi mengkonfirmasi bahwa pria bersenjata itu telah ditembak mati, tetapi sejauh ini tidak ada rincian lebih lanjut tentang bagaimana operasi itu berakhir.

Laporan sebelumnya mengatakan pria bersenjata itu, yang berusia 32, telah mencoba melarikan diri melalui bagian belakang gedung.

Ibu tersangka juga sempat dibawa ke pusat perbelanjaan untuk mencoba membujuknya agar menyerah.

Bagaimana serangan itu terjadi?

Orang-orang bersembunyi di bawah meja di pusat perbelanjaan sebelum mereka berhasil melarikan diri. [Foto: AFP]

Serangan itu dimulai sekitar pukul 15.30 waktu setempat pada hari Sabtu di kamp militer Suatham Phithak, tempat di mana komandan yang disebut oleh Bangkok Post sebagai Kolonel Anantharot Krasae, terbunuh.

Bangkok Post mengatakan seorang wanita 63 tahun, ibu mertua Kolonel Anantharot, dan seorang tentara lain juga terbunuh di sana.

Setelah melakukan aksinya itu, tersangka lalu mengambil senjata dan amunisi dari kamp sebelum mengambil kendaraan jenis Humvee.

Dia kemudian menembaki sejumlah situs sebelum tiba di pusat perbelanjaan Terminal 21 sekitar pukul 18.00 waktu setempat.

Rekaman video media lokal tampak menunjukkan tersangka keluar dari kendaraannya dan melepaskan tembakan ketika orang-orang melarikan diri.

Rekaman CCTV juga menunjukkan tentara itu ada di dalam pusat perbelanjaan dengan senapan terangkat.

Apa yang diposting tersangka di media sosial?

Polisi Thailand sempat memasang poster buronan di halaman Facebook mereka. [Foto: AFP]

Tentara itu memposting aksinya di akun media sosialnya selama serangan itu terjadi, dengan satu posting di Facebook bertanya apakah dia harus menyerah.

Dia sebelumnya telah memposting gambar pistol dengan tiga set peluru, dengan kata-kata “sekarang saatnya untuk bersemangat” dan “tidak ada yang bisa menghindari kematian”. Laman Facebook-nya kini telah dihapus oleh pihak Facebook.

Facebook juga mengunggah ucapan belasungkawa atas korban dalam peristiwa penembakan tersebut dengan mengunggah kalimat:

“Hati kami ditujukan kepada para korban, keluarga mereka dan komunitas yang terkena dampak tragedi ini di Thailand. Tidak ada tempat di Facebook untuk orang-orang yang melakukan kekejaman semacam ini, kami juga tidak mengizinkan orang memuji atau mendukung serangan ini. . “

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Cegah Virus Corona, Kelelawar dan Ular Tak Lagi Dijual di Pasar Tomohon, Sulawesi Utara

Ini Dia Deretan Film Romantis yang Akan Tayang di Bulan Februari!