CakapCakap – Cakap People! Pelancong berisiko tinggi atau yang menimbulkan ancaman kesehatan, keamanan, atau imigrasi akan ditolak untuk masuk ke Singapura.
Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan (ICA) akan mengeluarkan arahan larangan naik (NBD) kepada operator transportasi untuk mencegah pelancong berisiko tinggi naik kapal dan penerbangan menuju Singapura.

Mengutip Strait Times, ICA berencana menerapkan NBD untuk mencegah kedatangan di pos pemeriksaan udara mulai 2026, dan di pos pemeriksaan laut mulai 2028.
Operator transportasi yang tidak mematuhi NBD dapat didenda hingga 10 ribu dolar Singapura.
Langkah itu diambil setelah Undang-Undang Imigrasi (Amandemen), yang mulai berlaku pada 31 Desember 2024.
Sementara itu, peningkatan keamanan perbatasan Singapura, termasuk melalui kemampuan pembuatan profil dan deteksi baru, telah memungkinkan ICA untuk mengidentifikasi lebih banyak pelancong berisiko tinggi sebelum kedatangan ke Singapura.
Hal itu mengakibatkan peningkatan sebesar 43 persen jumlah orang asing yang ditolak masuk ke Singapura pada paruh pertama 2025, dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024.
Orang-orang yang dapat ditolak masuk termasuk mereka yang sebelumnya dilarang memasuki Singapura setelah dihukum karena kejahatan tertentu.
Pada 31 Juli, Menteri Dalam Negeri K. Shanmugam menghadiri peresmian Pusat Layanan ICA (ISC) di Crawford Street. Pusat layanan yang beroperasi pada April itu bersebelahan dengan gedung ICA sebelumnya.
Shanmungam mengatakan transformasi ICA terjadi di saat volume pelancong lintas batas negara meningkat.
Ia mengatakan volume pelancong yang melewati pos pemeriksaan Singapura meningkat menjadi 230 juta pada 2024, dibandingkan dengan 197 juta yang melewati perbatasan pada 2015.
Menurutnya, volume pelancong diperkirakan akan terus meningkat dengan adanya Jaringan Sistem Transit Cepat Johor Bahru-Singapura yang akan beroperasi pada Desember 2026.
Lalu Terminal 5 Bandara Changi yang dijadwalkan akan dibuka pada pertengahan 2030-an dan perluasan Woodlands Checkpoint selama 10 hingga 15 tahun ke depan.
“Namun, keterbatasannya adalah jumlah personel ICA tidak dapat bertambah tanpa batas, jadi kami lebih banyak mengandalkan teknologi untuk memenuhi permintaan ini dan untuk benar-benar menavigasi lingkungan keamanan yang lebih kompleks,” kata dia.