in ,

Nepal Akan Membersihkan Jasad Pendaki dan 10 Ton Sampah di Puncak Everest

CakapCakapCakap People! Upaya pembersihan jasad dan 10 ton sampah ini dilakukan agar Gunung Everest tak lagi dijuluki “tempat sampah tertinggi di dunia”.

Tampaknya tak ada tempat di bumi ini yang bebas dari sampah manusia. Dengan tinggi 8.848 meter, Gunung Everest, yang dikenal sebagai puncak tertinggi planet ini, bahkan telah mempunyai status baru sebagai tempat sampah paling tinggi di dunia.

Ini contoh sampah yang berhasil dikumpulkan di base camp Everest di Nepal, 3 Mei 2011. (Foto: Laurence Tan/Reuters)

Setiap tahun, ratusan orang mendaki Gunung Everest. Akibat ramainya perjalanan naik dan turun Everest selama lebih dari seabad, kini berton-ton sampah menumpuk di kawasan base camp dan rute ke puncak. Sampah itu mencakup kaleng oksigen kosong, makanan, dan kantong berisi kotoran manusia. Bagi pemerintah Nepal, banyaknya sampah itu sudah keterlaluan.

Menyikapi hal itu, pemerintah Solukhumbu, kabupaten di kawasan timur Nepal, akan melakukan “salah satu proyek pembersihan gunung Everest paling ambisius.” Kampanye Pembersihan Everest bertujuan mengumpulkan dan memindahkan 10 ton sampah dari kawasan puncak gunung tersebut.

Source

Melansir Vice Asia, Selasa, 30 April 2019, Danduraj Ghimire, direktur jenderal Departemen Turisme, mengatakan bahwa sekitar 5.000 kilogram limbah akan coba dipindahkan dari base kamp Everest, rute awal pendakian. Begitu pula 2.000 kilogram sampah dari Col Selatan, dan 3.000 kilogram dari kamp I dan kamp II.

“Target kami adalah mengangkat sampah sebanyak mungkin dari Everest agar keindahan gunung ini pulih. Everest bukan hanya mahkota dunia, tapi juga kebanggaan nasional kami,” ujar Ghimire kepada The Kathmandu Post.

Selain mengangkat sampah dari gunung, Kampanye Pembersihan Everest juga akan fokus pada pencarian jasad pendaki yang meninggal dan terjebak di bawah salju selama bertahun-tahun. Selama satu millenium terakhir, salju dan es yang menutupi puncak Everest mulai mencair karena perubahan iklim, perlahan menampakkan jasad-jasad pendaki yang tewas di masa lalu.

Source

Menurut laporan terbaru Pusat Internasional Pengamatan Gunung terintegrasi (ICIMOD), andai pemanasan global terus berlanjut, dua pertiga gletser Himalaya kemungkinan akan meleleh pada tahun 2100.

Sekitar 190 orang telah tewas saat mendaki Gunung Everest, menurut Himayalan Database, yang mencatat semua ekspedisi sejak 1905. Sepertiga dari orang yang meninggal merupakan pendaki Sherpa. Kaum Sherpa adalah suku asli kawasan pegunungan Nepal, yang seringkali bekerja sebagai pemandu membawa bekal dan merencanakan rute pendakian untuk para pendaki asing.

Kampanye Pembersihan Everest akan digelar selama 45 hari, dari 14 April sampai 29 Mei mendatang.

2 Comments

Leave a Reply

2 Pings & Trackbacks

  1. Pingback:

  2. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jadi Sering Kentut? Ini Dia Penyebab yang Mungkin Tak Kamu Sadari!

4 Langkah Ini Patut Dicoba Untuk Mengatasi Ketakutan dan Fobia yang Kamu Alami