in ,

Naik Takhta Jadi Raja Inggris, Charles Harus Melepaskan Beberapa Hal Ini

Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada Kamis 8 September 2022

CakapCakapCakap People! Pangeran Charles kini resmi meneruskan mahkota kerajaan sebagai Raja Inggris usai wafatnya ibunda, Ratu Elizabeth II pada Kamis 8 September 2022. Kini, putra mahkota tersebut resmi menyandang gelar Raja Inggris yakni Charles III.

Lantaran dinobatkan sebagai seorang raja, ternyata ada beberapa hal yang harus dilepas atau ditinggalkan oleh Charles III.

Apa saja hal-hal tersebut? Berikut daftar selengkapnya.

Aktivisme lingkungan

Naik Takhta Jadi Raja Inggris, Charles Harus Melepaskan Beberapa Hal Ini
Dalam file foto yang diambil pada 1 Maret 2022 Pangeran Charles Inggris, Pangeran Wales menyapa anggota masyarakat di luar Dermaga selama kunjungannya ke Southend, Inggris timur. [Foto: AFP/ JUSTIN TALLIS]

Sebelum dinobatkan menjadi penerus mahkota kerajaan Inggris, Charles merupakan seorang aktivis yang getol mengkampanyekan kegiatan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam pidato-pidatonya.

Bahkan melalui gagasan Charles III, sebuah konsep bertajuk Pasar Berkelanjutan muncul dan menjadi sebuah purwarupa untuk bisnis-bisnis berbasis ramah lingkungan di seluruh dunia.

Sayangnya, langkah Charles sebagai seorang pemerhati ekologi harus berhenti ketika dirinya sudah menyandang gelar Raja Inggris.

Richard Fitzwilliams, seorang pengamat kerajaan menilai bahwa seorang Raja Inggris harus melepaskan aktivisme lingkungan yang kerap ia gencarkan.

“Anda tidak bisa mengharapkan dia menjadi raja yang mengampanyekan iklim. Dalam wawancara ulang tahunnya yang ke-70, Charles mengungkap bahwa dia tidak akan melakukan itu (kampanye iklim) lagi, itu bukan pekerjaannya,” ujar Fitzwilliams kepada wartawan US Daily Report, Jumat 17 Juli 2022.

Peran politik

Selain melepaskan kampanye iklim dan lingkungan, Charles III harus menanggalkan segala peran politik praktis jika sudah memakai mahkota kerajaan Inggris.

“Setelah menjadi raja Inggris, dia akan membacakan pidato dari tahta dan memberikan pesan Natalnya. Charles tidak akan mengurusi masalah politik atau iklim, meski pangeran mulai berkampanye tentang lingkungan selama lebih dari setengah abad,” lanjut Fitzwilliam.

Selayang pandang aktivisme Charles III

Semasa menjadi pangeran, Charles III banyak mengikuti kegiatan aktivisme lingkungan dan perubahan iklim. Charles kerap menyuarakan tentang program-program untuk menanggulangi perubahan iklim.

Charles III menjadi Raja Inggris setelah sang Ibunda Ratu Elizabeth II meninggal dunia. [Foto: AFP/Glyn KIRK ]

Dikutip dari The Times, Charles yang berusia 21 tahun sudah berseru terhadap perubahan iklim. Kala itu, sang pangeran sempat menyerukan sebuah pidato tentang komitmennya untuk mengkampanyekan pengurangan jejak karbon akibat aktivitas manusia.

Laman Duchy Originals juga melansir bahwa Charles memiliki hobi dan ketertarikan terhadap pertanian organik. Bahkan, Charles juga merilis sebuah merek produk hijau bertajuk dengan brand Duchy Originals.

Selain itu, Charles kerap memakai mobil listrik di lingkungan kerajaan demi mengurangi emisi karbon, sebagaimana yang dilansir oleh BBC.

Aktivisme lingkungan Pangeran Charles akhirnya mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya yakni penghargaan yang diberikan oleh Harvard Medical School’s Center for Health and the Global Environmen kepada Charles dalam Global Environmental Citizen Award Global Environmental Citizen Award 2007.

SUMBER ARTIKEL

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Bjorka Klaim Hack 679 Ribu Transaksi Surat dan Dokumen Rahasia Presiden RI

Bjorka Klaim Hack 679 Ribu Transaksi Surat dan Dokumen Rahasia Presiden RI

Cara Pakai Maskara agar Bulu Mata Lentik Sempurna

Cara Pakai Maskara agar Bulu Mata Lentik Sempurna