in ,

Kanada Hadapi Gelombang Kedua Pandemi COVID-19, PM Trudeau: ‘Kita Berada di Ambang kejatuhan yang Bisa Jauh Lebih Buruk’

Kasus COVID-19 di Kanada telah melonjak dalam beberapa hari terakhir, dengan rata-rata 1.123 kasus baru dilaporkan setiap hari selama seminggu terakhir.

CakapCakapCakap People! Kanada telah memasuki gelombang kedua pandemi virus corona, demikian diungkapkan Perdana Menteri Justin Trudeau pada hari Rabu, 23 September 2020. Ia memperingatkan bahwa negara itu berada di ambang lonjakan jika orang-orang tidak mengikuti protokol kesehatan masyarakat.

Dalam pidato nasional yang jarang, Justin Trudeau mengatakan negara itu “berada di persimpangan jalan” saat gelombang kedua muncul di empat provinsi besar. Ia menambahkan bahwa pemerintah akan melakukan apapun untuk membantu negara itu pulih dari pandemi.

“Kita berada di ambang kejatuhan yang bisa jauh lebih buruk daripada musim semi,” katanya, melansir laporan Reuters.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau saat mendengarkan Gubernur Jenderal Julie Payette menyampaikan Pidato Tahta di Senat, di Kanada pada hari Rabu, 23 September 2020. [Foto: Reuters / Blair Gable]

Kasus COVID-19 di Kanada telah melonjak dalam beberapa hari terakhir, dengan rata-rata 1.123 kasus baru dilaporkan setiap hari selama seminggu terakhir, dibandingkan dengan rata-rata harian sebanyak 380 kasus pada pertengahan Agustus.

“Kita memiliki kekuatan untuk mengendalikan gelombang kedua ini. Saya tahu kita bisa melakukannya, karena kita sudah pernah telah melakukannya sebelumnya,” tambah Trudeau.

Warga Kanada sekarang lebih khawatir tentang COVID-19 daripada yang terjadi sebelumnya sejak April, menurut jajak pendapat Abacus Data.

Sebelumnya, pemerintah membuat komitmen yang menjabarkan agendanya untuk sesi parlemen berikutnya, dan berjanji untuk memulihkan lebih dari satu juta pekerjaan yang hilang selama krisis.

Total infeksi di Kanada mencapai 147.753, sementara 9.243 orang telah meninggal, menurut data pemerintah terbaru.

“Ini bukan waktunya untuk penghematan,” kata pemerintah dalam pidatonya.

“Kanada memasuki krisis ini dalam posisi fiskal terbaik dari rekan-rekannya.”

Berbagai janji dan penyebutan investasi yang signifikan dapat mengganggu pasar yang menunjukkan tanda-tanda kegelisahan tentang melonjaknya defisit anggaran dan utang.

Kanada kehilangan salah satu peringkat triple-A pada bulan Juni ketika Fitch menurunkan peringkat itu untuk pertama kalinya, dengan alasan pengeluaran.

Dolar Kanada memperpanjang penurunannya setelah pidato tersebut, yang menyentuh level 1,3384 terhadap dolar AS, atau 74,72 sen AS.

Ilustrasi virus corona. [Foto: NEXU Science Communications via Reuters]

‘Taruhan berisiko tinggi’

Dalam pidatonya, Trudeau mengatakan suku bunga rendah berarti Ottawa mampu membayar pengeluaran yang dijanjikan.

“Melakukan lebih sedikit berarti pemulihan lebih lambat dan defisit lebih besar dalam jangka panjang,” katanya, menambahkan bahwa pengeluaran jangka panjang akan berkelanjutan secara fiskal.

Langkah-langkah pengeluaran yang telah diumumkan berarti defisit anggaran Kanada tahun fiskal ini diperkirakan mencapai 343,2 miliar dolar Kanada (256,5 miliar dolar AS), terbesar sejak Perang Dunia Kedua.

Ian Lee, profesor manajemen di Ottawa’s Carleton University, mengatakan pidato itu mewakili “taruhan berisiko sangat tinggi” yang dilakukan Trudeau.

“Dia mempertaruhkan peningkatan besar-besaran dalam pengeluaran yang akan menghasilkan pertumbuhan yang sangat substansial,” katanya melalui telepon.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

‘Let’s Live On’: BTS Ingatkan Kaum Muda Dunia tak Menyerah Karena Pandemi COVID-19 dan Teruslah Memiliki Impian

Survei Citibank: Satu dari 15 Orang di Hong Kong Adalah Multijutawan