in ,

Jutaan Masker dan Alat Tes Virus Corona dari China Tak Bisa Dikirim ke AS, Ini Alasannya!

China menghadapi kritikan dalam beberapa pekan terakhir mengenai kualitas produk medis dari negaranya.

CakapCakapCakap People! Persediaan medis yang sedianya dikirim ke Amerika Serikat (AS) masih menumpuk di gudang-gudang di China dan tidak bisa dikirim ke rumah sakit dan perusahaan Amerika yang telah memesannya, The Wall Street Journal melaporkan pada hari Kamis, 16 April 2020, mengutip pemasok, broker, dan memo diplomatik AS.

Pesanan sebanyak 1,4 juta alat tes COVID-19 yang dilakukan oleh perusahaan medis Massachusetts PerkinElmer masih berada di pabriknya di Suzhou, China.

Masker N95. [Foto: Mike Segar / Reuters]

Hal tersebut terjadi karena adanya aturan baru  tentang pembatasan ekspor yang dikeluarkan oleh pemerintah China, yang mengharuskan produk medis mendapat sertifikasi tertentu, demikian menurut memo Departemen Luar Negeri yang dikutip oleh The Wall Street Journal.

Kekurangan alat pelindung seperti masker wajah untuk medis, sarung tangan, dan pakaian terus dialami oleh rumah sakit dan pemerintah daerah di seluruh AS. Sebagian besar barang-barang itu tidak dibuat di dalam negeri, dan AS telah berusaha untuk mendapatkan pesanan besar dari China.

Pesanan 2,4 juta masker juga masih tertahan di gudang Shanghai karena masalah sertifikasi yang sama, dan tidak bisa dikirim ke perusahaan Virginia Owens & Minor Inc., menurut memo Departemen Luar Negeri lainnya.

Memo itu dilaporkan mengatakan operator rumah sakit Emory Health juga tidak bisa mendapatkan pesanan 100.000 masker N95 dan 40.000 pakaian isolasi dari China.

Pembatasan ekspor baru ini dilaksanakan awal April oleh China dan para pejabat China mengatakan bahwa hal itu dimaksudkan untuk memastikan negara itu tidak mengekspor barang-barang vital dan untuk memastikan kontrol kualitas, menurut The  Wall Street Journal.

“Negara-negara di seluruh dunia semuanya mencari pasokan medis, menyebabkan tantangan besar bagi upaya kontrol kualitas dan regulasi ekspor China,” kata Kedutaan Besar China di Washington kepada The Wall Street Journal.

Kotak bertanda ‘Made in China’ berjajar di gudang NewAir di Cypress, California, AS pada 24 Mei 2019. [Foto: Reuters / Jane Ross]

Seperti diketahui, China menghadapi kritikan dalam beberapa pekan terakhir mengenai kualitas produk medis dari negaranya. Sebagai contoh, sejumlah negara Eropa telah mengeluh bahwa alat tes virus corona yang dikirim dari China tidak akurat. Menindaklanjuti hal itu, China mengamanatkan bahwa eksportir memperoleh sertifikasi baru sebelum menyelesaikan bea cukai.

Penundaan pengiriman alat medis ini bisa sangat parah bagi rumah sakit dan tim medis yang bekerja karena kekurangan perlengkapan medis — Wakil Gubernur Illinois, Christian Mitchell mengatakan kepada The Wall Street Journal, negara bagian harus menunggu selama enam hingga 10 hari karena aturan sertifikasi produk tersebut.

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Pria Ini Tak Sengaja Melemparkan Dirinya Keluar dari Jet Tempur Saat Berada di Ketinggian 2.500 Kaki

COVID-19: Kasus Capai Lebih dari 8.000, Singapura Jadi Negara Terparah di Asia Tenggara Saat Ini, Indonesia Nomor Dua!