in ,

Inilah Dampak Besar Kurang Tidur untuk Otak Kita

Hasil penelitian menunjukkan kurang tidur dapat meningkatkan kemungkinan seseorang untuk melakukan kesalahan hingga dua kali lipat lebih besar.

CakapCakapCakap People! Tidak mendapatkan tidur yang cukup, sering membuat khawatir bahwa hal itu bisa mengganggu aktifitas keseharian kita, terlebih bagi orang-orang yang membutuhkan fokus dan konsentrasi yang tinggi di bidang pekerjaannya.

Orang-orang yang kurang tidur di malam hari mungkin akan merasa kesulitan untuk bisa berpikir secara jernih keesokan harinya. Hal ini ternyata bisa terjadi karena kurang tidur dapat memberikan dampak yang besar bagi otak.

Ilustrasi. [Foto: Hello Sehat]

“Orang yang kurang tidur perlu melatih kewaspadaan dalam semua hal yang mereka lakukan,” ungkap peneliti Kimberly Fenn dari Sleep and Learning Lab di Michigan State University, seperti dilansir Web MD.

Hal ini telah dibuktikan dalam sebuah studi yang melibatkan 131 orang partisipan. Sebanyak 77 orang dari antaranya diminta untuk tetap terjaga sepanjang malam, sedangkan 61 orang lainnya tidur di rumah.

Para partisipan ini lalu diminta mengerjakan dua macam tugas mental di pagi dan malam hari. Dalam tes ini, salah satu yang diukur tim peneliti adalah mengukur waktu reaksi para partisipan terhadap stimulus.

Hasil penelitian menunjukkan kurang tidur dapat meningkatkan kemungkinan seseorang untuk melakukan kesalahan hingga dua kali lipat lebih besar. 

Kesalahan yang dimaksud adalah tidak dapat melakukan suatu hal dengan langkah yang berurutan. Kurang tidur juga dapat meningkatkan penurunan fokus atau perhatian hingga tiga kali lipat.

“Orang yang kurang tidur tidak boleh berpikir mereka tidak akan membuat kesalahan yang merugikan,” jelas Fenn.

Fenn menambahkan, temuan terbaru ini juga membuktikan kurang tidur bukan hanya mempengaruhi fungsi kognitif saja. Kurang tidur juga dapat mempengaruhi kecenderungan seseorang melakukan kesalahan atau melewatkan sesuatu yang penting saat mengerjakan sesuatu.

Ilustrasi. [Foto: Hello Sehat]

Fenn mengatakan beberapa orang yang kurang tidur mungkin tetap bisa melakukan beberapa tugas rutin. Misalnya, dokter yang kurang tidur bisa saja melakukan pemeriksaan tanda vital pada pasien tanpa masalah. Akan tetapi, kondisi kurang tidur akan memunculkan risiko bila seseorang harus melakukan sesuatu yang membutuhkan banyak langkah.

“Misalnya seorang dokter yang mengerjakan prosedur medis, itu akan menjadi lebih berisiko bila dalam kondisi kurang tidur,” tutur Fenn.

Fenn mengingatkan kondisi kurang tidur dapat memicu seseorang melakukan kesalahan dengan konsekuensi yang besar. Oleh karena itu, kurang tidur tak boleh dianggap sepele. Temuan terbaru ini telah dimuat dalam Journal of Experimental Psychology: General.

WEB MD | REPUBLIKA

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

NUS dan NTU Singapura Kembali Dinobatkan Sebagai Universitas Terbaik di Asia 2020

Siap Rilis 6 Desember 2019, Ini Daftar Harga iPhone 11 di Indonesia!