in ,

Inilah Alasan Mengapa Bersih-Bersih Rumah Bisa Menghilangkan Stres

CakapCakap – Saat pulang beraktivitas atau bekerja, melihat rumah yang bersih dan wangi membuat kita merasa nyaman dan tenteram. Pernahkah Cakap People merasakan hal ini? Ternyata, apa yang kamu rasakan itu ada penjelasan ilmiahnya loh.

Aktivitas membersihkan rumah seperti menyapu atau mengepel lantai bagi sebagian orang itu memiliki efek menenangkan seperti yoga atau meditasi. Bahkan, mereka mengaggap bahwa suasana rumah yang bersih dan rapi sudah cukup membuat mereka lupa akan masalah yang dimiliki.

“Jika kamu merasa seperti ini, maka sebenarnya sudah ada penjelasan saintifik kenapa pemandangan rumah yang bersih atau kegiatan bersih-bersih bisa mengurangi tingkat stres dan kegelisahan, ujar Darby Saxbe, seorang asisten professor psikologi di University of Southern California, seperti dikutip dari Vice.

Darby bilang bahwa kegiatan bersih-bersih itu memberikan sensasi memegang kendali lingkungan sekitarnya.

“Hidup penuh dengan ketidakpastian. Banyak situasi yang tak bisa kita kontrol. Tapi, dengan bersih-bersih, kita memastikan kendali kondisi rumah ada di tangan kita.”

“Di samping itu, kondisi rumah yang semrawut bisa sangat mengganggu, lantaran mengingatkan kita pada pekerjaan yang belum kita selesaikan.”

Dari sudut pandang yang lebih praktis, banyak orang merasa lebih nyaman jika mudah mengakses barang-barang yang mereka butuhkan. Sebaliknya, hidup di rumah atau kosan yang semrawut hingga kita kesulitan mencari tiap barang yang kita butuhkan meningkatkan tingkat stres, kata Darby.

Penelitian yang dikerjakan Darby bahkan menyimpulkan bahwa perempuan yang hidup di rumah yang berantakan akan mengalami depresi di siang hari, sementara mereka yang tinggal di dalam rumah yang semuanya tertata rapi lebih terhindar dari suasana hati yang depresif.

Tapi, tak semua orang punya reaksi yang sama terhadap kebersihan rumah—ini bisa terlihat sekali saat kamu misalnya ribut dengan pasangan soal kamar mandi yang belum disikat, sampah yang belum dibuang atau giliran membersihkan wastafel. 

Perbedaan reaksi ini bisa muncul pada kepribadian masing-masing orang. Pada umumnya, orang yang gemar bersih-bersih cenderung lebih teliti dan sangat memperhatikan detail, sebaliknya orang yang sering menunda-nunda atau malas bersih-bersih cenderung spontan dan kurang terorganisasi.

Efek psikologis dari bersih-bersih pada menurunnya tingkat stres mungkin ada kaitannya dengan evolusi manusia. Ritual—termasuk mengepel, menyapu dan membersihkan WC—untuk mengurangi stres yang disebabkan bagian hidup mereka lainnya, jelas Martin Lang, pakar antropologi evolusi manusia dari Masaryk University di Republik Ceko yang mendalami kebiasaan ritualistik. 

Tapi, ada beberapa faktor lainnya yang bisa menjelaskan kenapa kerapihan dan kebersihan bisa membuat tenteram.

“Jika rumah dan lingkungan tempat tinggal kita bersih dan rapih, kita bisa merasa nyaman dan bisa bergerak dengan bebas,” kata Lang. Ini yang menjelaskan kenapa kebersihan dan kerapihan punya efek menurunkan stres.

Saat bersih-bersih, gerakan dan perilaku kita cenderung mudah diprediksi dan repetitif. Ini saja “sudah jadi mekanisme kognitif yang bisa membantu kita menanggulangi keresahan,” katanya. 

Dalam satu penelitian yang dia kerjakan, Lang menemukan bahwa orang yang grogi sebelum berpidato di depan publik lebih sering kelihatan mengelap sesuatu dengan kain pembersih daripada mereka yang santai-santai saja sebelum tampil di depan banyak orang.

Dalam kondisi ekstrem, hubungan antara seseorang dengan aktivitas bersih-bersih menjadi penanda masalah yang lebih mengkhawatirkan. 

Ketakutan berlebih akan kuman, obsesi menata barang secara simetris atau mengikuti urutan tertentu, kebiasaan bersih-bersih yang berlebihan adalah tanda-tanda gangguan obsesif-kompulsif, menurut National Institute of Mental Health. 

Sebaliknya, orang yang bisa dengan santai tinggal di lingkungan yang berantakan mungkin mengalami penurunan aktivitas otak di bagian insular cortex dan amygdala, menurut sebuah penelitian.

VICE

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Saking Cintanya dengan Saus Tomat, Ed Sheeran Luncurkan Edchup!

Pria Pemabuk Ini Berhasil Jual Startup Miliknya ke Amazon Senilai Rp 14 T