in ,

Hampir 400 Ton Sampah Terkumpul dan Kerugian Capai Rp 65 Miliar Pasca Aksi Demonstrasi Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pemerintah mengalami kerugian sekitar Rp 65 miliar dari kerusakan fasilitas umum.

CakapCakapCakap People! Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta telah mengumpulkan 398 ton sampah menyusul aksi demonstrasi pada hari Kamis, 8 Oktober 2020, yang menentang Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang baru-baru ini disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada hari Senin, 5 Oktober 2020.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Andono Warih mengungkapkan bahwa pihaknya mengerahkan 1.100 petugas, 12 tim penyapu jalan dan 20 truk sampah untuk sampah anorganik.

Petugas Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta membersihkan puing-puing terminal bus Transjakarta yang rusak sebagian di bundaran Hotel Indonesia di Jakarta Pusat pada Jumat, 9 Oktober 2020. Terminal bus itu dibakar saat para demonstran menolah UU Cipta Kerja yang baru saja disahkan. [Foto: Handout / Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta]

“Kami telah mengumpulkan 398 ton sampah sejauh ini, termasuk puing-puing dan pecahan kaca,” kata Andono dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 9 Oktober 2020, seraya menambahkan bahwa petugas masih membersihkan area aksi demonstrasi.

Selain personel dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, para pekerja Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Jakarta – biasa disebut “pasukan oranye” yang bekerja di bawah kecamatan – turut membantu dalam proses pembersihan.

Camat Karet di Jakarta Pusat, Kiki Muhammad Akbar, mengatakan 40 pekerja PPSU dikerahkan pada Jumat dini hari untuk membersihkan area di sekitar stasiun bus Karet Transjakarta dan stasiun MRT Setiabudi Astra, Tempo.co melaporkan.

Kiki mengatakan, kaca di terminal bus Transjakarta pecah dan tangki air dibakar. Kaca di gerbang masuk MRT juga hancur, selain dua sepeda dari fasilitas berbagi sepeda terdekat.

Pengunjuk rasa dengan berani menghadapi water canon saat kerusuhan di Harmoni, Jakarta Pusat, Kamis, 8 Oktober 2020. [Foto: Yudha Baskoro / Jakarta Globe]

Menurut pihak berwenang, aksi demonstrasi hari Kamis, 8 Oktober, di ibu kota mengakibatkan kerusakan pada 25 terminal bus Transjakarta. Beberapa pos polisi, bioskop Grand Theater di Senen, Jakarta Pusat, dan empat toko yang terletak di belakangnya juga dibakar.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pemerintah mengalami kerugian sekitar Rp 65 miliar dari kerusakan fasilitas umum.

“[Pemerintah kota] segera membersihkan lokasi. Kami juga sudah memulai perbaikan. Tapi secara keseluruhan masyarakat masih memiliki akses transportasi umum, ”ujarnya.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Korea Utara Gelar Parade Militer, Pejabat Asing Diminta Menjauh dari Lokasi Acara

5.918 Orang Pendemo Omnibus Law Cipta Kerja Digaruk Polisi, 240 Diantaranya Siap Diproses Pidana