in

Gletser Gunung di Chili Runtuh di Tengah Kenaikan Suhu

Temperatur yang lebih tinggi dan curah hujan yang melemahkan dinding es

CakapCakapCakap People! Gletser gunung di Chili runtuh di tengah kenaikan suhu. Temperatur yang lebih tinggi dan curah hujan yang melemahkan dinding es menyebabkan sebagian gletser yang menggantung di taman nasional di wilayah Patagonia Chili pecah dalam sebuah peristiwa yang direkam dalam video oleh para turis.

Reuters melaporkan, dalam sebuah video yang menjadi viral pada hari Senin, 12 September 2022, gletser yang berada di puncak gunung setinggi sekitar 200 meter (656 kaki) bergemuruh dan pecah di Taman Nasional Queulat, yang terletak lebih dari 1.200 kilometer (746 mil) selatan ibu kota Chili.

 Gletser Gunung di Chili Runtuh di Tengah Kenaikan Suhu
Gletser dalam foto ini menunjukkan mengalir ke sungai, di Taman Nasional Queulat, di Aysen, Chili 9 September 2022. [Foto: Surreal Travel/Handout via REUTERS]

Ilmuwan bidang iklim dari Universitas Santiago Raul Cordero mengatakan, detasemen antara massa es masih normal, akan tetapi dia mencatat bahwa frekuensi peristiwa ini meresahkan.

“Karena jenis peristiwa ini terjadi karena dipicu gelombang panas atau peristiwa presipitasi cair yang intens dan kedua hal itu juga terjadi lebih sering di seluruh planet ini, tidak hanya di Chili,” kata Cordero.

Cordero menambahkan bahwa “sungai atmosfer” yang terdiri dari udara yang relatif hangat sarat dengan kelembaban juga tercatat. Ketika “sungai ini bertemu dengan topografi Andes dan Patagonia, ia membentuk awan besar dan mengeluarkan presipitasi.

“Salah satu konsekuensi dari pemanasan global adalah destabilisasi beberapa gletser dan khususnya beberapa dinding gletser yang tidak stabil,” kata Cordero.

 Gletser Gunung di Chili Runtuh di Tengah Kenaikan Suhu
Ilustrasi. kasus yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di Patagonia mirip dengan apa yang terjadi beberapa bulan lalu di Himalaya dan Alpen.

Cordero mengatakan, kasus yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di Patagonia mirip dengan apa yang terjadi beberapa bulan lalu di Himalaya dan Alpen.

Para ilmuwan mengatakan ada lonjakan tajam dalam pemanasan dampak dari perubahan iklim yang disebabkan manusia dan emisi rumah kaca. Panel ilmu iklim PBB awal tahun ini mengatakan pemerintah dan industri harus secara drastis mengurangi emisi bahan bakar fosil untuk menahan pemanasan dan membatasi dampak iklim.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Survei: Semakin Banyak Generasi Muda Jepang yang Tidak Ingin Menikah

Buket Bunga Matahari Banyak Diberikan untuk Mendiang Ratu Elizabeth II, Apa Maknanya?