in ,

China Setujui Dua Lagi Vaksin COVID-19 ‘Sinopharm dan CanSinBIO’ Untuk Penggunaan Publik

Sejauh ini, China belum menyetujui vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh produsen obat Barat.

CakapCakapCakap People! Regulator produk medis China mengatakan pada Kamis, 25 Februari 2021, bahwa mereka telah menyetujui dua lagi vaksin COVID-19 untuk penggunaan publik. Dengan penambahan persetujuan tersebut, itu berarti meningkatkan jumlah vaksin produksi dalam negeri yang dapat digunakan di China menjadi empat vaksin.

Melansir laporan Reuters, dua vaksin yang baru diberikan persetujuan tersebut adalah merupakan buatan CanSino Biologics Inc (CanSinoBIO) dan Institut Produk Biologi Wuhan, afiliasi dari China National Pharmaceutical Group (Sinopharm).

Mereka bergabung dengan vaksin dari Sinovac Biotech yang disetujui awal bulan ini, dan satu lagi dari unit Sinopharm di Beijing yang disetujui tahun lalu.

Dua vaksin baru yang disetujui dibuat oleh CanSino Biologics dan Wuhan Institute of Biological Products. [FOTO: REUTERS]

Sebelum persetujuan formal untuk penggunaan publik yang lebih luas oleh Administrasi Produk Medis Nasional, jutaan dosis dari dua vaksin Sinopharm dan suntikan Sinovac telah diberikan dalam program vaksinasi China. Program tersebut menargetkan kelompok orang tertentu yang menghadapi risiko infeksi yang lebih tinggi.

Vaksin CanSinoBIO telah mendapatkan lampu hijau untuk digunakan oleh personel militer.

Sejauh ini, China belum menyetujui vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh produsen obat Barat.

Empat vaksin China yang disetujui dapat disimpan pada suhu freezer normal. Ini menjadi nilai plus bagi negara-negara kurang mampu yang mungkin mengalami kesulitan dalam menyimpan vaksin dari Pfizer dan Moderna yang memerlukan suhu dingin untuk penyimpanan jangka panjang.

Menurut juru bicara kementerian luar negeri China, pada Selasa lalu, ketiga perusahaan tersebut telah mendapatkan kesepakatan pemesanan dari luar negeri. China sendiri sudah mengekspor vaksin ke 27 negara dan memberikan vaksin gratis ke 53 negara.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Hasil sementara dari uji coba tahap akhir yang besar menunjukkan vaksin dari unit Sinopharm di Wuhan memiliki efektifitas 71,25% melawan penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru, lebih rendah dari efektifitas 79,34% suntikan dengan menggunakan teknologi serupa dari unit Beijing.

Sementara, Sinovac mengatakan uji klinis Fase III yang berbasis di Brasil menunjukkan vaksinnya 50,65% efektif melawan COVID-19. Sedangkan uji manusia di Turki menghasilkan tingkat kemanjuran 91,25%, berdasarkan hasil awal.

CanSinoBIO mengatakan vaksinnya 68,83% efektif untuk mencegah gejala penyakit COVID-19 dua minggu setelah vaksinasi dosis tunggal, mengutip data sementara. Angka itu turun menjadi 65,28% empat minggu setelah suntikan pertama.

Data rinci yang menginterpretasikan angka-angka utama ini belum tersedia untuk umum.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Ribuan Pasien Menderita ‘Long COVID’, WHO: Berdampak Parah pada Kesehatan, Sosial, Ekonomi dan Pekerjaan

Filipina Bakal Menerima Vaksin COVID-19 Pertama, Mulai Inokulasi Minggu Depan