in ,

Vaksin COVID-19 Sinopharm China Hasilkan Tingkat Kemanjuran 79,34 Persen

Efektifitas kandidat vaksin China masih lebih rendah daripada vaksin saingan yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna.

CakapCakapCakap People! Vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Sinopharm, perusahaan farmasi Beijing, China, memiliki tingkat kemanjuran mencegah penyakit tersebut sebesar 79,34 persen. Demikian diungkapkan perusahaan itu dalam sebuah pernyataan pada Rabu, 30 Desember 2020.

Channel News Asia melaporkan, Beijing Biological Products Institute mengatakan telah mengajukan permohonan ke National Medical Products Administration untuk mendapatkan persetujuan bersyarat dari vaksin virus corona yang tidak aktif, sejenis inokulasi menggunakan partikel patogen.

FOTO FILE: Logo Sinopharm terlihat di Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) 2020, setelah wabah COVID-19, di Beijing, China 5 Sep 2020. [Foto: REUTERS / Tingshu Wang]

Hasil vaksin tersebut didasarkan pada analisis sementara data dari uji klinis Fase III, tetapi perusahaan tidak memberikan rincian seperti jumlah infeksi dalam uji coba tersebut.

Efektifitas kandidat vaksin China masih lebih rendah daripada vaksin saingan yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna, tetapi merupakan terobosan potensial dalam pertempuran untuk membendung pandemi di Asia.

China telah berlomba untuk mengembangkan vaksin COVID-19 sendiri, dengan lima kandidat vaksin sudah dalam uji klinis Fase 3 skala besar. Tapi China masih harus berjuang untuk mendapatkan kepercayaan internasional untuk kandidat vaksinnya, karena dinilai kurang transparan.

Pejabat China telah berulang kali meyakinkan publik tentang keamanan vaksin, mengklaim bahwa tidak ada reaksi merugikan yang serius.

Lebih dari 1 juta orang telah divaksinasi dengan vaksin yang tidak disetujui di China di bawah program penggunaan daruratnya, termasuk pekerja kesehatan garis depan, karyawan perusahaan milik negara, dan pekerja yang berencana bepergian ke luar negeri.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Uni Emirat Arab (UEA) telah menyetujui penggunaan vaksin Sinopharm awal bulan ini, menjadi negara asing pertama yang menyetujui vaksin COVID-19 yang dikembangkan China.

Beijing telah berjanji untuk membagikan vaksin dengan harga yang adil – dorongan potensial bagi negara-negara Asia yang lebih miskin yang sebaliknya bergantung pada distribusi terbatas yang ditawarkan oleh skema COVAX.

“China telah membuat komitmen kuat bahwa setelah vaksin virus corona baru China selesai dan mulai digunakan, vaksin tersebut akan berfungsi sebagai produk publik global dan dipasok ke dunia dengan harga yang adil dan wajar,” kata juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian Jumat.

“Kami juga akan memprioritaskan negara berkembang untuk vaksin. Ini akan dilakukan melalui berbagai cara, termasuk melalui donasi dan bantuan.”

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Konfirmasi Kasus Pertama Varian Baru Virus Corona, Taiwan Beli 20 Juta Dosis Vaksin

Sah, Pemerintah Tutup Formasi Guru PNS Mulai Tahun Depan!