in ,

China Perintahkan Kota-kota Perbatasan Terapkan Tes COVID-19 Bagi Pelancong

Sejak pertengahan Oktober 2021, kasus simtomatik yang ditularkan secara lokal telah meningkat menjadi lebih dari 2.000

CakapCakapCakap People! China telah memerintahkan beberapa kota perbatasan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap COVID-19 dengan langkah-langkah seperti tes wajib bagi para pelancong. Langkah itu dilakukan dalam upayanya untuk mencegah klaster yang disebabkan oleh virus yang datang dari luar negeri.

Sejak pertengahan Oktober 2021, kasus simtomatik yang ditularkan secara lokal telah meningkat menjadi lebih dari 2.000, dengan beberapa kota kecil di utara yang berbatasan dengan Rusia atau Mongolia, di antara yang paling terpukul, karena sumber daya kesehatan di sana lebih sedikit dibanding di kota-kota besar, Reuters melaporkan.

Penumpang yang mengenakan masker turun dari kereta api di stasiun kereta api Suifenhe, kota provinsi Heilongjiang di perbatasan dengan Rusia, saat penyebaran penyakit virus corona baru (COVID-19) berlanjut di negara itu, China, 11 April 2020. [Foto: REUTERS/ Huizhong Wu]

“Ada beberapa wabah lokal di China baru-baru ini, semuanya disebabkan oleh virus yang diimpor dari luar negeri melalui kota-kota dengan pelabuhan masuk,” kata pemerintah dalam sebuah pemberitahuan, mengutip kelemahan daerah setempat dalam pemantauan dan kegagalan untuk menegakkan tindakan.

Orang yang berniat meninggalkan kota perbatasan dengan pelabuhan masuk darat harus menunjukkan bukti hasil tes negatif dalam waktu 48 jam sebelum keberangkatan, bunyi pemberitahuan itu, yang mengecualikan mereka yang berasal dari kota dengan pelabuhan masuk yang terhubung ke Hong Kong atau Makau.

Kedatangan di kota-kota tersebut harus mengikuti setidaknya satu tes COVID-19, tambah pemberitahuan oleh otoritas nasional yang bertanggung jawab atas pengendalian COVID-19.

Kebijakan tes COVID-19 wajib ini akan berjalan hingga 15 Maret tahun depan.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Pada bulan November, pihak berwenang di Beijing mendesak orang untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak perlu ke ibu kota China dari kabupaten dengan pelabuhan masuk darat.

Beberapa kota dengan pelabuhan masuk dapat memiliki pembatasan ketat di area “penyangga”, tetapi tindakan yang tidak terlalu keras di luar, kata pemberitahuan pada hari Sabtu, 11 Desember 2021.

Langkah-langkah tersebut bertujuan untuk mengurangi gangguan terhadap mata pencaharian di daerah-daerah yang bergantung pada perdagangan lintas batas, kata otoritas kesehatan nasional dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan bersamaan dengan pemberitahuan tersebut.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Australia Persingkat Interval Waktu Dosis Booster COVID-19 di Tengah Kasus Omicron yang Meningkat

Studi Israel Ungkap Booster COVID-19 Pfizer Melindungi dari Omicron