in ,

China Bakal Larang Konsumsi Daging Kucing, Anjing dan Hewan Liar Lain Setelah Wabah Virus Corona

Daging yang diizinkan lainnya untuk dimakan adalah domba, keledai, bebek, angsa, dan merpati.

CakapCakapCakap People! Kota pusat teknologi di China selatan, Shenzhen, bakal menerapkan larangan konsumsi anjing dan kucing untuk menekan perdagangan satwa liar yang diduga para ilmuwan menyebabkan wabah virus corona.

Melansir Channel News Asia, Jumat, 28 Februari 2020, peraturan yang diusulkan pemerintah kota  itu mencantumkan sembilan daging yang diizinkan untuk dikonsumsi, di antaranya adalah daging babi, ayam, sapi dan kelinci, serta ikan dan makanan laut.

Orang-orang makan daging anjing di luar taman kanak-kanak selama festival daging anjing lokal, di Yulin, Wilayah Otonomi Guangxi Zhuang, China, pada 21 Juni 2018. [Foto: REUTERS / Tyrone Siu]

“Melarang konsumsi hewan liar adalah praktik umum di negara maju dan merupakan persyaratan universal peradaban modern,” bunyi pemberitahuan itu.

Draft peraturan itu menyatakan bahwa anjing dan kucing adalah sebagai hewan peliharaan dan akan melarang mengonsumsi mereka. Ular, kura-kura dan katak dikeluarkan dari daftar yang disetujui, meskipun hewan itu menjadi hidangan populer di China selatan.

Daging yang diizinkan lainnya untuk dimakan adalah domba, keledai, bebek, angsa, dan merpati. Proposal itu mencatat ada lebih dari 2.000 spesies satwa liar yang dilindungi di China.

Mereka yang tertangkap memakan hewan yang dilindungi akan didenda hingga 20.000 yuan (USD 2.850) dan hingga 2.000 yuan untuk hewan yang tidak dilindungi, menurut draft tersebut. Toko-toko yang menyajikan daging dari hewan yang dilindungi bakal didenda hingga 50.000 yuan.

Proposal Shenzhen ini mengikuti keputusan pemerintah pusat pada hari Senin untuk larangan langsung dalam perdagangan dan konsumsi hewan liar, setelah penangguhan pada awal bulan Januari.

Publik akan diberikan waktu hingga Kamis mendatang untuk menanggapi draf tersebut, menurut dokumen itu.

Ilustrasi kucing dan anjing. [Foto: Pixabay]

“Larangan makan daging anjing dan kucing di Shenzhen akan “sangat disambut baik,” kata Peter Li, pakar kebijakan China untuk Humane Society International, sebuah kelompok kesejahteraan hewan.

“Meskipun perdagangan di Shenzhen cukup kecil dibandingkan dengan provinsi lainnya, Shenzhen masih merupakan kota besar dan lebih besar dari Wuhan, jadi ini akan sangat signifikan dan bahkan dapat memiliki efek domino dengan diikuti kota-kota lain,” ujarnya.

Di Yulin, sebuah kota di provinsi tetangga, Guangxi yang terkenal dengan festival daging anjingnya, sebagian besar operasi penyembelihan anjing telah ditutup dalam dua bulan terakhir karena pembatasan perpindahan anjing melintasi perbatasan provinsi, kata Li.

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Mulai Besok, Jepang Tutup Tokyo Disneyland dan Disneysea Theme Park Hingga 15 Maret Mendatang

Karyawan yang Bertugas Tangani Virus Corona di Korea Selatan Diduga Bunuh Diri di Sungai Han