in ,

COVID-19: Korban Kematian AS Menyusul Italia Sebagai yang Tertinggi di Dunia Akibat Virus Corona

Data terbaru, yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins, menunjukkan lebih dari 20.000 orang di AS kini telah meninggal dunia akibat COVID-19.

CakapCakapCakap People! Amerika Serikat (AS) sekarang telah menyusul Italia dengan mencatat angka kematian tertinggi akibat virus corona di dunia.

Data terbaru, yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins, menunjukkan lebih dari 20.000 orang di AS kini telah meninggal dunia akibat COVID-19.

Tonggak sejarah yang suram datang tak lama setelah AS menjadi negara pertama yang mencatat lebih dari 2.000 kematian akibat virus corona dalam satu hari, melansir BBC News, Minggu, 12 April 2020.

Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan tajam kasus positif COVID-19 sebannyak 10.000 yang terinfeksi dalam sehari, Rabu, 25 Maret 2020.

Gubernur New York, Andrew Cuomo, mengatakan pada hari Sabtu, 11 April 2020, bahwa angka kematian negara bagian tampaknya mulai stabil. Mengumumkan angka laporan selama 24 jam dari 783 kematian baru, ia mencatat beberapa hari terakhir telah melihat angka yang sama.

“Itu bukan yang tertinggi sepanjang masa, dan Anda dapat melihat bahwa jumlahnya agak stabil tetapi stabil pada tingkat yang mengerikan,” kata Cuomo. 

“Ini hanya angka luar biasa yang menggambarkan kehilangan dan rasa sakit yang luar biasa.”

Negara bagian New York telah menjadi pusat penyebaran COVID-19 di AS, mencatat lebih dari 180.000 dari perkiraan 520.000 kasus di negara itu.

Pada hari Sabtu, 11 April 2020, setiap negara bagian AS telah menyatakan bencana sebagai respons terhadap wabah tersebut.

Lebih dari 100.000 kini telah meninggal dengan virus corona di seluruh dunia sejak pandemi itu meletus di China pada bulan Desember 2019.

Apa yang terbaru di AS?

Pada Sabtu, 11 April 2020, sore Italia melaporkan 19.468 kematian akibat virus corona sementara AS memiliki 20.283, menurut penghitungan Johns Hopkins.

Sekarang ada setidaknya 522.286 kasus COVID-19 yang tercatat di seluruh Amerika Serikat (AS).

Ilustrasi COVID-19. [Foto: CNN]

Dr Anthony Fauci, kepala penyakit menular AS, mengatakan negara itu “mulai melihat penurunan dan penurunan” dari kasus dan kematian tetapi mengatakan upaya mitigasi seperti jarak sosial tidak harus ditarik kembali.

Rekomendasi dari federal untuk menjaga jarak sosial (social distancing), yang dikeluarkan oleh Presiden AS Donald Trump, saat ini berlaku hingga 30 April 2020.

Presiden AS menghadapi tekanan ganda dari wabah: dengan sedikitnya 16 juta pekerjaan hilang dalam beberapa pekan terakhir karena pembatasan virus corona melumpuhkan ekonomi negara itu.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Virus Corona: Pemerintah Luncurkan Kartu Prakerja, Begini Cara Mendaftarnya

COVID-19: Warga yang Hendak Masuk Kota Makassar Wajib Pakai Masker-Cek Suhu Tubuh