in ,

Wow, Dua Master Teh Indonesia Ini Bakal Memperebutkan Gelar Tea Masters Cup Dunia

Lebih dari 20 negara mengambil bagian dalam kejuaraan Tea Masters Cup.

CakapCakapCakap People! Othniel Giovanni dan Vikra Cakrajati, pemenang Tea Masters Cup Indonesia akan bertanding di putaran final Piala dunia Tea Masters Cup, yang dijadwalkan akhir tahun ini. Mereka akan memperebutkan gelar internasional tersebut pada akhir tahun ini.

Ilustrasi.

Sesuai namanya, Tea Masters Cup adalah turnamen internasional untuk para master teh. Pertama kali diadakan pada tahun 2013, lebih dari 20 negara mengambil bagian dalam kejuaraan Tea Masters Cup.

Di Indonesia, acara ini pertama kali diadakan pada 24-25 Juli di JIExpo Kemayoran di Jakarta Pusat.

Menurut kantor berita Antara, 15 pembuat teh lokal berkompetisi dalam entri pertama Tea Masters Cup Indonesia.

Bertujuan untuk menghidupkan kembali budaya teh lokal dan menyoroti varietas teh Indonesia, kompetisi ini menampilkan tiga kategori, yaitu Tea Preparation, Tea Pairing dan Tea Mixology.

Othniel terpilih sebagai pemenang dalam kategori Tea Preparation dan Tea Pairing. Sementara itu, Vikra berada di urutan teratas dalam kategori Tea Mixology.

View this post on Instagram

#berdialogtentangteh kali ini akan mengajak anda buat mengenali tradisi minum teh di #kratonjogja . Tradisi ini disebut dengan patehan. Patehan adalah tradisi untuk penyajian minuman teh kepada Sultan sebagai raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Biasanya disajikan pagi dan siang hari serta pada acara-acara tertentu. Patehan sendiri memiliki tata cara penyajian dan makna tertentu. . Kali ini patehan yang saya perkenalkan di Day 1 @teamasterscup_id (24/7) adalah patehan untuk upacara Ngabekten atau sungkeman. Rampadan atau peralatan penyajian teh pada upacara Ngabekten pun berbeda dengan patehan sehari-hari. Peralatan teh terdiri dari teko perak, nampan (tray) perak, set cangkir keramik berwarna merah muda (dalam peralatan aslinya ada gambar wajah Sri Sultan Hamengkubuwono VII) dan sendok emas. Untuk peralatan teh bagi permaisuri, KGPAA Pakualam, dan lainnya pun memiliki aturan yang berbeda-beda. . Dalam penyajian patehan, ada kepercayaan tertentu. Misalnya air yang direbus untuk patehan diambil dari sumur Jalatunda yang dipercaya bisa menjaga kesehatan. Setelah itu air akan direbus di ceret tembaga yang berfungsi sebagai penetral air dan penolak bala dari orang jahat. . Setelah matang, air akan dibuat dekokan. Dekokan adalah seduhan teh yang sangat kental yang nantinya diencerkan dengan air putih saat dihidangkan. . Biasanya patehan disediakan oleh abdi dalem reso (laki-laki) dan keparak (wanita) yang menggunakan seragam lengkap. Reso memiliki tugas yang menjaga gedhong patehan dan membuat minuman untuk Sultan. Sedangkan keparak akan membawa perabot minuman ke kediaman raja. Setelah semua siap, mereka jalan sesuai urutan jabatannya. Abdi dalem akan menghaturkan sembah dan laku ndhodok (jalan jongkok) sebagai bentuk penghormatan sebelum dan sesudah menyajikan rampadan di meja Sultan yang disediakan. . Senang rasanya bisa mengenalkan tradisi dan budaya Indonesia. Oya, teh yang saya gunakan kali ini juga teh yang berasal perkebunan teh Nglinggo, Samigaluh, Kulonprogo, Jogja. . #patehan #tehindonesia #tradisi #budaya #culture #yogyakarta #fhi #tea #indonesiantea #whitetea #jogja #teh #tea . (referensi dari beberapa laman ttg patehan termasuk www.kratonjogja.id)

A post shared by Cakra Virajati (@cakra_vikrajati) on

Untuk putaran final Tea Masters Cup dunia, baik Othniel dan Vikra telah diminta untuk membuat minuman dari teh Indonesia.

Ahli teh Indonesia Oza Sudewo, salah satu juri di Tea Masters Cup Indonesia, mengatakan panitia ingin memperkenalkan teh Indonesia kepada masyarakat internasional.

THE JAKARTA POST

 

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Perubahan Iklim Membuat Gelombang Panas di Eropa Semakin Panas

Keren! Ini Sederet Fitur Baru Grab yang Bakal Semakin Manjakan Pelanggan