in ,

Wow! Bigo Live Dibeli Perusahaan Live Streaming Terbesar China

CakapCakapCakap People! Induk perusahaan Bigo Live kini dimiliki oleh perusahaan live streaming terbesar China, YY. YY mengumumkan telah membeli seluruh saham Bigo Live, perusahaan layanan video streaming asal Singapura, Senin 4 Maret 2019.

Sebelumnya, YY masuk sebagai salah satu investor Bigo pada Juli lalu dengan menyuntikkan dana seri D sebesar US$272 juta.

Suntikan dana tersebut menjadikan YY sebagai pemegang saham terbesar Bigo yakni sebesar 31,7 persen. Kini YY telah membeli sisa 68,3 persen saham Bigo senilai US$1,45 miliar (Rp20,5 triliun), seperti dikutip Deal Street Asia.

Ilustrasi. (Credit : play.google.com via CNN)

YY merupakan perusahaan live streaming terbesar di China. Hubungan antara kedua perusahaan sudah sangat dalam.

Pada kuartal empat 2018, YY berhasil membukukan pendapatan bersih US$675 juta (sekitar Rp9,5 triliun) dan mendulang keuntungan bersih sekitar US$100 juta (sekitar Rp1,4 triliun).

Pembelian Bigo ini akan menjadi pendorong besar bagi ambisi ekspansi YY ke ranah internasional. Di negara asalnya, ‘kue’ live streaming hanya terbagi antara YY, Huya, dan Douya. Huya dan Douyu dibekingi oleh Tencent, perusahaan yang dikenal dengan layanan pesan instan WeChat dan publisher game terbesar China.

Credit : Nicholas LB /Unsplash via Deal Street Asia.

Menurut catatan Nasdaq, YY memiliki pengguna aktif bulanan sebanyak 90,4 juta pada Q4 2018. Diikuit Huya enggan 50,7 juta pengguna berdasarkan data IPO di AS, disusul Douya dengan 43 juta mengutip data perusahaan analisa data QuestMobile.

“Kami sangat gembira mengumumkan akuisisi bigo. Ini adalaH langkah penting bagi grup YY yang emnunjukkan komitmen pada strategi global,” jelas Li dalam pernyataannya, seperti dikutip TechCrunch, Selasa 5 Maret 2019.

Pasar utama Bigo memang ada di Asia Tenggara, tapi aplikasi ini juga tersedia di 100 negara. Bigo juga menjadi aplikasi terpopuler di negara seperti Vietnam, Kamboja, Paraguay, Yaman, Angola, seperti tercantum pada data layanan pelacak aplikasi App Annie.

India juga menjadi pasar kunci karena 11 juta pengguna ada di negaa itu dan menguasai 32 persen dari total pengguna Bigo. Angka ini berdasarkan data unduhan di Google Play antara Januari dan Februari seperti diungkap SensorTower.

Li memperkirakan pada 2017 Bigo menghasilkan pendapatan tahunan hingga US$300 juta. Bigo juga menyeit telah memiliki 200 juta pengguna dengan pengguna aktif bulanan di angka 37 juta di seluruh dunia.

Credit : TechnoCrunch

Di Indonesia, Bigo sempat ditempa masalah konten negatif di platform-nya. Perusahaan asal Singapura ini kemudia mencoba menyelesaikan masalah dengan mengembangkan kecerdasan buatan dan tim konten untuk menyaring keluhan konten negatif. 

Source : CNN

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Penelitian : Orang Bertubuh Pendek Lebih Pemarah daripada Orang yang Bertubuh Tinggi

Radio di Inggris Setop Putar Lagu Michael Jackson. Kenapa?