in ,

Masuk dalam Gugus Tugas Covid-19, Status Dokter Reisa Undang Pertanyaan Ombudsman

Ombudsman mempertanyakan status ASN Reisa Kartikasari di tim komunikasi publik Gugus Tugas Covid-19

CakapCakap – Sudah pasti tahu bukan dengan sosok dokter cantik bernama Reisa Kartikasari yang belakangan ini menjadi sorotan ketika sudah masuk dalam Gugus Tugas Covid-19? Namanya kembali viral setelah berhasil masuk ke dalam tim tersebut, Cakap People, namun kini justru mulai dipertanyakan keberadaannya dalam tim tersebut.

Salah satu anggota dari Ombudsman, Alvin Lie justru mulai mengorek perihal status kepegawaian dari dokter yang menjadi pembawa acara Dr.OZ Indonesia ini dalam Tim Komunikasi Gugus Tugas Penanganan Covid-19.

Reisa Kartikasari dalam Tim Komunikasi Gugus TUgas Covid-19 via jabarnews.com

Sejak 8 Juni 2020, Reisa membantu Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dokter Achmad Yurianto. Reisa mendapatkan peran untuk memberikan ragam informasi dan imbauan sebelum Yurianto menyampaikan update perihal kasus harian Covid-19 di tanah air.

Bahkan Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman juga menyatakan Reisa akan membantu Achmad Yurianto dalam menjalankan tugas menyampaikan penanganan Covid-19.

“Dokter Reisa secara resmi adalah tim komunikasi publik gugus tugas Covid-19, sedangkan dokter Yurianto adalah jubir Covid-19,” ujar Fadjroel lewat keterangan tertulis, Selasa (9/6).

Alvin mempertanyakan apakah Reisa dalam tim menjadi seorang ASN atau bukan.

“Jadi saya belum jelas apakah yang bersangkutan itu statusnya sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara) atau bukan. Kalau ASN jelas aturannya,” kata Alvin saat dihubungi CNNINdonesia.com, Jumat (19/6).

Dokter Reisa Broto Asmoro via ayosemarang.com

Merasa publik perlu tahu pasti akan keberadaan Reisa dalam Gugus Tugas Covid-19 pemerintah, Alvin juga mengaku pihak Ombudsman akan meminta klarifikasi Gugus Tugas Covid-19 terkait status dokter yang juga humas PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam waktu dekat ini.

“Kami akan meminta penjelasan dulu dari gugus tugas dalam waktu dekat ini,” ujarnya.

Alvin mengaku mendapat informasi bahwa Reisa menjadi relawan di Tim Komunikasi Gugus Tugas, namun surat keputusan (SK) pengangkatan sang dokter sebagai relawan belum kunjung keluar. Bagi Alvin, jika benar hanya relawan, seharusnya Reisa selama bertugas tak dapat honor atau gaji dari negara.

“Tapi kalau dibayar kan itu harus ada statusnya, entah itu sebagai pegawai, sebagai tenaga kerja kontrak, itu statusnya apa jadi perlu kejelasan,” katanya.

Tak hanya sampai distu saja, Alvin juga mempertanyakan perihal keterbukaan pemerintah tentang pengangkatan Reisa dalam Gugus Tugas Covid-19. Terlebih di depan publik, mewakili pemerintah, dokter yang juga pernah menjadi Puteri Indonesia ini menyampaikan info resmi.

“Kalau SK pun belum ada, saya juga mempertanyakan, proses seleksinya bagaimana, kriterianya apa, yang mengangkat dia siapa, kemudian akuntabilitas terhadap kebenaran informasi yang dia sampaikan kepada publik bagaimana, siapa penanggung jawabnya. Menyampaikan informasi resmi, tapi statusnya apa enggak jelas,” kata Alvin menambahkan.

Awalnya Alvin ini memberikan kritikan tajam untuk Reisa lantaran menerima endorse di media sosial ketika sudah masuk dalam tim Gugus Tugas Covid-19. Bahkan kritikan ditulisnya dalam unggahan akun Twitter milik pribadi dengan mengatasnamakan Ombudsman serta melampirkan link dari salah satu portal berita yang mewawancarai dirinya soal kritik tersebut.

“Kritik Ombudsman Untuk dr. Reisa Yang Tetap Terima Iklan di Instagram,” kata Alvin, Kamis (18/6).

Reisa sendiri membalas cuitan tersebut beberapa waktu kemudian dengan menyebut bahwa dirinya belum menjadi ASN.

“Mohon maaf, saya belum jadi ASN,” ujar Reisa melalui akun twitter pribadinya.

Meski begitu, tampaknya Alvin masih saja tidak puas dengan pernyataan Reisa dan menganggap apa yang dilakukan Reisa bisa berpotensi melanggar kode etik kedokteran. Bahkan ia tak menghapus ataupun klarifikasi atas cuitan sebelumnya.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Bersiaplah, Bakal Kena Sanksi Rp 100.000 Bagi Pesepeda yang Keluar Jalur Khusus

Kaya Nutrisi, Ini Dia Manfaat Okra Bagi Kesehatan Tubuh!