in ,

Tak Ingin Seperti India; Bangladesh Lockdown saat Kasus Varian Delta Melonjak

Pada hari Jumat, 25 Juni 2021, Bangladesh mencatat hampir 6.000 kasus baru dan 108 kematian, jumlah kematian tertinggi kedua sejak pandemi dimulai.

CakapCakapCakap People! Bangladesh telah mengumumkan akan memberlakukan lockdown baru yang ketat mulai Senin, 28 Juni 2021, setelah lonjakan “berbahaya dan mengkhawatirkan” dalam kasus varian Delta virus corona.

Semua kantor pemerintah dan swasta akan ditutup selama seminggu dan hanya transportasi terkait medis yang diizinkan, kata pemerintah pada Jumat malam, 25 Juni 2021.

“Tidak ada yang bisa keluar dari rumah mereka kecuali dalam keadaan darurat,” tambah sebuah pernyataan, seperti dikutip Channel News Asia.

Seorang pria disuntik dengan vaksin COVID-19 di Dhaka, Bangladesh. [Foto: AFP/Munir Uz Zaman]

Juru bicara Departemen Kesehatan Robed Amin mengatakan polisi dan penjaga perbatasan akan dikerahkan untuk menegakkan lockdown dan tentara mungkin terlibat jika diperlukan.

“Ini adalah situasi yang berbahaya dan mengkhawatirkan. Jika kita tidak menahannya sekarang, kita akan menghadapi situasi seperti India,” kata Amin kepada AFP, merujuk pada lonjakan kasus di negara tetangga India pada April hingga Mei.

Tingkat infeksi COVID-19 telah meningkat tajam sejak pertengahan Mei di Bangladesh, rumah bagi sekitar 170 juta orang.

Pada hari Jumat, 25 Juni 2021, Bangladesh mencatat hampir 6.000 kasus baru dan 108 kematian, jumlah kematian tertinggi kedua sejak pandemi dimulai.

Pihak berwenang mengatakan situasi di distrik dekat perbatasan India adalah bencana besar, dengan rumah sakit di kota Khulna dan Rajshahi kewalahan.

Jumlah infeksi di India telah turun tajam dalam beberapa pekan terakhir, dengan kurang dari 50.000 kasus baru dilaporkan pada hari Jumat, turun dari lebih dari 400.000 kasus dalam sehari pada awal Mei.

Tetapi pihak berwenang di negara bagian Maharashtra di India barat pada hari Jumat memperketat pembatasan karena kekhawatiran tentang varian baru, Delta plus, sekitar 50 kasus di antaranya telah dilaporkan secara nasional.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Direktorat Kesehatan Bangladesh pada Sabtu, 8 Mei 2021, mengungkapkan negara itu telah mendeteksi kasus pertama dari varian Delta virus corona yang sangat menular yang pertama kali diidentifikasi di India, beberapa minggu setelah menutup perbatasannya dengan negara tetangganya tersebut.

Enam kasus varian Delta telah terdeteksi di Bangladesh, kata Nasima Sultana, additional Direktur Jenderal Direktorat kesehatan, kepada wartawan saat itu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menggambarkan varian Delta sebagai “variant of interesting“, menunjukkan itu mungkin memiliki mutasi yang akan membuat virus lebih menular, menyebabkan penyakit yang lebih parah atau menghindari kekebalan vaksin.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Studi: Pembangkit Listrik Tenaga Air Amazon Sumbang Emisi Rumah Kaca yang Signifikan

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock Mundur Usai Melanggar Aturan COVID-19 Dengan Perselingkuhan