in ,

Taj Mahal Dibuka Kembali Bagi Wisatawan Meski Kasus COVID-19 Melonjak Pesat di India

Terdapat 100.000 infeksi baru dan lebih dari 1.000 kematian dilaporkan setiap hari.

CakapCakapCakap People! India telah mencatatkan diri sebagai negara dengan kasus COVID-19 terbanyak kedua di seluruh dunia setelah Amerika Serikat. Meski begitu, negara itu kini telah membuka kembali Taj Mahal untuk para wisatawan pada hari Senin, 20 September 2020.

India yang merupakan rumah bagi 1,3 miliar orang — terpadat kedua penduduknya di dunia setelah China — telah melaporkan lebih dari 5,4 juta kasus COVID-19 sejauh ini. Terdapat 100.000 infeksi baru dan lebih dari 1.000 kematian dilaporkan setiap hari.

Namun setelah melakukan penguncian (lockdown) ketat pada Maret yang menghancurkan mata pencaharian puluhan juta orang, Perdana Menteri India Narendra Modi enggan meniru beberapa negara lain dan kembali memperketat aktivitas warga.

Sebaliknya dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah India telah Terdapat 100.000 infeksi baru dan lebih dari 1.000 kematian dilaporkan setiap hari.melonggarkan banyak pembatasan termasuk di banyak rute kereta, penerbangan domestik, pasar, restoran – dan sekarang membuka kembali Taj Mahal.

Wisatawan mengunjungi Taj Mahal di Agra pada Senin, 21 September 2020. [Foto: AFP / Sajjad Hussain]

Taj Mahal yang terletak kota Agra di selatan New Delhi ini adalah tempat wisata paling populer di India da juga dunia. Biasanya, tempat ini mampu menarik tujuh juta pengunjung setiap tahun. Lokasi ini sebelumnya telah ditutup sejak Maret ketika wabah melanda negara itu.

Para pejabat India mengatakan bahwa ketika dibuka kembali, aturan jarak sosial yang ketat akan diberlakukan dan jumlah pengunjung harian akan dibatasi hanya sebanyak 5.000 — seperempat dari tingkat normal. Tiket hanya bisa dibeli secara online.

“Lingkaran [jarak] sedang ditandai, masker akan menjadi suatu keharusan dan tidak ada yang bisa masuk tanpa pemeriksaan termal [suhu],” kata Vasant Swarnkar, seorang arkeolog senior yang bertanggung jawab atas monumen Agra, kepada wartawan, AFP melaporkan seperti dikutip The Jakarta Post.

‘Kelelahan lockdown

Namun di tempat lain, terutama di daerah pedesaan di mana infeksi melonjak, bukti anekdot menunjukkan bahwa pedoman pemerintah untuk menghindari virus COVID-19 lebih sering diabaikan daripada ditaati.

“Saya pikir, tidak hanya di India tetapi di seluruh dunia, kelelahan dengan tindakan ekstrem yang diambil untuk membatasi pertumbuhan virus corona mulai terjadi,” kata Gautam Menon, profesor fisika dan biologi di Universitas Ashoka, memprediksi bahwa infeksi akan terjadi dan terus meningkat.

Banyak ahli mengatakan bahwa meskipun India menguji lebih dari satu juta orang per hari, ini masih belum cukup dan jumlah kasus sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan secara resmi.

Hal yang sama berlaku untuk jumlah kematian, yang saat ini mencapai lebih dari 86.000 orang di India, dengan banyak kematian tidak dicatat dengan benar bahkan dalam waktu normal di salah satu sistem perawatan kesehatan dengan pendanaan terburuk di dunia.

Pekerja migran yang datang dari negara bagian lain, mengantri untuk mendapatkan Tes Antigen Cepat (RAT) untuk virus corona COVID-19 saat mereka tiba di terminal bus Anand Vihar untuk naik bus kota, di New Delhi pada hari Rabu. [Foto: AFP / Prakash SINGH]

Namun ada beberapa penolakan terhadap pembukaan lockdown yang dilakukan pemerintah India, yang mengalami kontraksi ekonomi hampir seperempat antara April dan Juni.

Sekolah-sekolah di India direncanakan dibuka kembali pada hari Senin secara sukarela bagi siswa berusia 14 hingga 17 tahun, tetapi banyak negara bagian India seperti Maharashtra dan Gujarat yang mengatakan bahwa pembukaan itu masih terlalu dini.

“Kasus masih meningkat pesat. Saya tidak tahu bagaimana kita dapat membuka kembali lembaga pendidikan sekarang,” kata menteri pendidikan Benggala Barat Partha Chatterjee.

Di tempat lain, sekolah menolak untuk melakukan pembukaan dan orang tua khawatir mengirim anak-anak mereka ke sekolah di tengah wabah COVID-19 yang masih meluas.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

TNI & Polri Diturunkan Untuk Meningkatkan Kepatuhan Protokol Kesehatan Dalam Memerangi Virus Corona

Ini loh Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Pria Kala Mendekati Wanita, Apa Saja?