in ,

Studi: Orang Positif COVID-19 Berpotensi Kehilangan Masa Hidupnya 10 Tahun Meskipun Sudah Pulih

Faktanya adalah; rata-rata pria bisa kehilangan sekitar 13 tahun hidupnya, dan wanita 11 tahun, setelah pulih dari virus corona, menurut studi tersebut.

CakapCakapCakap People! Para peneliti menemukan bahwa orang yang didiagnosis positif COVID-19 mungkin memiliki konsekuensi yang merugikan daripada yang diperkirakan.

Business Insider melaporkan pada hari Senin, 11 Mei 2002, sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti University of Glasgow di Skotlandia tersebut mengungkapkan rata-rata dari kita berpotensi kehilangan masa hidup sebanyak 10 tahun jika terkena virus corona meskipun sudah dinyatakan pulih.

Faktanya adalah; rata-rata pria bisa kehilangan sekitar 13 tahun hidupnya, dan wanita 11 tahun, setelah pulih dari virus corona, menurut studi tersebut.

Ilustrasi COVID-19. [Foto: CNN]

Para peneliti mengutip data yang disediakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan menghitung rata-rata waktu seseorang akan hidup jika mereka tidak meninggal setelah terinfeksi virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19.

Penelitian ini masih menunggu ulasan, dan masih belum diketahui apakah virus corona baru dapat memicu kondisi kesehatan buruk untuk jangka panjang. 

COVID-19 tidak membunuh orang-orang yang sudah hampir mati, alih-alih mengklaim nyawa banyak orang lebih dari satu dekade.

Per 1 Mei, virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19 ini telah membunuh lebih dari 213.000 orang dan menginfeksi lebih dari 3,1 juta di seluruh dunia, tetapi ada sangat sedikit informasi di sekitar apakah virus ini memiliki dampak kesehatan jangka panjang. Bahkan, masih ada banyak misteri seputar asal-usul, penularan, dan hasil dari penyakit.

Para ahli dari Universitas Glasgow menggunakan pengukuran statistik yang disebut ‘tahun-tahun hilangnya nyawa yang potensial’ atau rata-rata waktu seseorang akan hidup jika mereka tidak mati karena peristiwa kesehatan seperti pandemi COVID-19. 

Mereka meningkatkan data kesehatan dari WHO, dan mereka juga memperhitungkan usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan yang mendasari ketika membuat perkiraan mereka.

Dr. David McAllister, seorang dosen klinis senior dan ketua peneliti dari studi virus corona University of Glasgow, sebelumnya mengatakan bahwa temuannya menyatakan virus corona memiliki dampak jangka panjang yang sama dengan penyakit jantung koroner, di mana tingkat harapan hidup kamu juga akan menurun.

Ilustrasi. [Foto: Pixabay]

Khususnya, penelitian ini sedang menunggu ulasan sejawat, di mana para ahli lain yang bekerja di bidang yang sama akan mengevaluasi dan memverifikasi keakuratan temuannya. 

Meskipun tidak ada yang benar-benar tahu apakah virus corona memiliki dampak terhadap kerusakan kesehatan yang bertahan lama, beberapa kasus awal di China mencatat penurunan fungsi paru-paru di antara pasien yang pulih.

Selain itu, orang yang memiliki gumpalan darah atau kondisi medis yang sudah ada sebelumnya juga menghadapi risiko lebih tinggi untuk kerusakan jangka panjang.

Kafe dan Restoran Kembali Dibuka Hari Ini di Australia Setelah Lockdown

Makanan Tradisional ala Indonesia Ini Bisa Jadi Menu Lezat Buka Puasa loh, Simak Daftarnya!