in ,

Studi: Lakukanlah Aktivitas Fisik Ringan, Inilah Bahayanya Jika Terlalu Banyak Duduk

Mereka menyimpulkan bahwa hasilnya menunjukkan bahwa kita harus “duduk lebih sedikit dan bergerak lebih sering.”

CakapCakapCakap People! Penelitian baru di Eropa telah menemukan lebih banyak bukti yang menunjukkan bahwa aktivitas fisik – dengan intensitas apa pun – bisa membantu menurunkan risiko kematian dini, sementara menghabiskan terlalu banyak waktu dengan berpindah-pindah memiliki efek sebaliknya.

Studi baru yang dilakukan oleh para peneliti dari Sekolah Ilmu Olahraga Norwegia di Oslo, Norwegia ini menganalisis data dari delapan studi berkualitas tinggi yang mencakup total 36.383 orang dewasa berusia setidaknya 40 tahun dan dengan usia rata-rata 62 tahun.

Foto: Unsplash.

Dalam studi tersebut, aktivitas fisik diukur dengan akselerometer, perangkat yang dapat dipakai untuk melacak jumlah dan intensitas aktivitas selama jam bangun, dan data yang digunakan untuk mengelompokkan peserta ke dalam kelompok tergantung pada intensitas aktivitas mereka.

Temuan ini, yang diterbitkan oleh BMJ , Rabu, 21 Agustus 2019, menunjukkan bahwa setelah memperhitungkan faktor-faktor yang berpotensi berpengaruh, setiap tingkat aktivitas fisik, apa pun intensitasnya, dikaitkan dengan risiko kematian yang jauh lebih rendah.

Selain itu, peningkatan waktu yang dihabiskan melakukan aktivitas yang aktif dikaitkan dengan penurunan tajam dalam jumlah kematian, bahkan ketika aktivitasnya dengan intensitas ringan.

Sebaliknya, menghabiskan sebagian besar waktu dalam kondisi duduk, hingga 9,5 jam atau lebih, dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian yang signifikan secara statistik, dengan tim menemukan kematian sekitar lima kali lebih banyak di antara peserta yang tidak aktif dibandingkan dengan mereka yang paling aktif.

Aktivitas memasak. (Foto: Unsplash)

Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang telah berulang kali menyarankan bahwa perilaku duduk terus menerus memiliki efek negatif pada kesehatan dan dikaitkan dengan kematian dini, sementara tetap aktif dapat meningkatkan kesempatan hidup yang lebih lama dan lebih sehat.

Hasil studi ini merekomendasikan agar setidaknya melakukan aktivitas fisik selama 150 menit dengan intensitas sedang atau 75 menit aktivitas fisik yang kuat setiap pekan. 

Contoh aktivitas intensitas ringan adalah termasuk berjalan lambat atau tugas ringan seperti memasak atau mencuci piring. Aktivitas sedang termasuk jalan cepat, menyedot debu, atau memotong rumput, dan aktivitas yang giat meliputi joging dan aktivitas seperti membawa beban berat atau menggali.

Ilustrasi jogging. (Foto: Pixabay)

Para peneliti mencatat bahwa penelitian ini memang memiliki beberapa keterbatasan. Misalnya, karena semua peserta berusia setidaknya 40 tahun, temuan ini mungkin tidak berlaku untuk orang yang lebih muda. Namun, ukuran sampel besar dan menggunakan akselerometer untuk mengukur aktivitas lebih akurat daripada mengandalkan pelaporan diri dari peserta.

Mereka menyimpulkan bahwa hasilnya menunjukkan bahwa kita harus “duduk lebih sedikit dan bergerak lebih sering.” Peneliti juga menambahkan mengembangkan cara membatasi waktu bergerak dan meningkatkan aktivitas di level manapun dapat sangat meningkatkan kesehatan dan mengurangi kematian.

THE JAKARTA POST

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Keren! Toyota Camry Hasil Modifikasi Bergaya Racing, Seperti Apa?

genre film favorit audiens indonesia

5 Genre Film Yang Umumnya Disukai Audiens Indonesia