in ,

Simak! Ini Dua Kemungkinan Pasien Corona Kembali Positif Setelah Sembuh

Reaktivasi atau reinfeksi, dua kemungkinan pasien sembuh kembali positif corona

CakapCakap – Belakangan ini, terdapat beberapa pasien di berbagai negara yang mengalami kembali positif virus corona, meski sebelumnya dinyatakan sembuh. Tentu hal ini mengejutkan kita semua ya, Cakap People. Ahli sendiri menyebut ada dua kemungkinan penyebabnya, yaitu reinfeksi atau reaktivasi.

Dua hal ini jelas berbeda. Reinfeksi, berarti pasien sembuh terpapar Covid-19 kembali hingga menyebabkan sakit. Sementara reaktivasi adalah masih adanya virus dalam tubuh pasien yang dinyatakan sembuh, tetapi tak terdeteksi sebelumnya dan kembali aktif.

Ilustrasi penggunaan masker (Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay)

Menurut Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME), Prof Amin Soebandrio, dua kemungkinan tersebut bisa terjadi, meski hasil tes pada pasien sembuh telah menunjukkan negatif dua kali berturut-turut.

“Diketahui virusnya itu bisa hidup tidak hanya di saluran napas, tetapi bisa juga di saluran feses dan urine walaupun jumlah frekuensinya jauh lebih rendah dibandingkan di saluran napas. Jadi kemungkinan reaktivasi itu masih mungkin terjadi,” kata Prof Amin, dikutip dari Detik.

Sementara itu, Prof Amin juga menjelaskan bahwa pasien sembuh tetap bisa mengalami reinfeksi, meskipun sistem kekebalan tubuhnya sudah lebih baik dari sebelumnya. Sehingga penting untuk melakukan karantina mandiri selama dua minggu dilakukan pasien yang sudah sembuh untuk menghindari reinfeksi.

Ilustrasi petugas medis (Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay)

“Setelah sembuh kan dia baru keluar dari satu fasilitas yang ada virusnya dan mungkin di tubuhnya sudah tidak temukan, tapi di lingkungan itu kan masih ada. Jadi ada kemungkinan ada paparan terakhir saat dia keluar. Pasien yang dinyatakan sembuh walaupun sudah negatif tetap harus diminta karantina mandiri selama minimum dua minggu,” tuturnya.

Sang professor juga memaparkan ada teori yang mengatakan reinfeksi bisa terjadi karena virus telah bermutasi, sehingga sistem kekebalan tubuh tak lagi mampu menahan infeksi tersebut.

“Bisa saja karena virusnya sudah bermutasi. Artinya kekebalan itu memang ada, tetapi terhadap virus yang menyerangnya pertama. Tapi virus yang menyerangnya kedua mungkin ada sedikit perubahan, jadi tidak sepenuhnya terlindungi oleh sistem kekebalan yang dia miliki,” jelasnya.

Pasien dinyatakan negatif dan telah sembuh dari virus corona tak berarti akan membuat tubuh kebal, ya Cakap People. Sehingga setiap pasien yang dinyatakan sembuh juga harus karantina mandiri lagi selama 14 hari untuk meminimalisir risiko reaktivasi maupun reinfeksi. Selain itu, juga harus tetap di rumah selama pandemi agar tak alami reinfeksi.

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Reynhard Sinaga Dipindahkan ke Penjara Paling Bahaya di Inggris

Bukan Lelucon, Masker Bentuk Bra Ini Memang Ada dan Diproduksi di Jepang