in ,

Shireen Abu Akleh Pilih Jurnalisme Agar Dekat Dengan Rakyat

Al Jazeera menyebut pembunuhan reporternya sebagai ‘kejahatan keji’

CakapCakapCakap People! Kementerian Kesehatan Palestina pada Rabu mengatakan pasukan Israel menembak mati reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh saat meliput serangan Israel di kota Jenin utara di Tepi Barat yang diduduki.

Abu Akleh, 51, ditembak mati saat meliput serangan Israel di Jenin, sementara jurnalis lain, Ali Al-Samoudi, ditembak dari belakang, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Jaringan Al Jazeera yang berbasis di Qatar menuduh pasukan Israel dengan sengaja membunuh jurnalis veterannya.

Media itu menyebut pembunuhan Abu Akleh sebagai “kejahatan keji, yang hanya bertujuan mencegah media melakukan tugas mereka.”

Shireen Abu Akleh Pilih Jurnalisme Agar Dekat Dengan Rakyat
Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh. [Foto file – Anadolu Agency]

Al Jazeera menganggap pemerintah Israel dan pasukan pendudukan bertanggung jawab atas pembunuhan Shireen dan menyerukan masyarakat internasional “untuk mengutuk dan meminta pertanggungjawaban pasukan pendudukan Israel atas penargetan dan pembunuhan disengaja” terhadap reporter mereka.

Siapa Shireen Abu Akleh?

Abu Akleh lahir di Yerusalem pada tahun 1971 dan selama dua setengah dekade terakhir, dia adalah salah satu jurnalis elit Al Jazeera yang meliput situasi di seluruh wilayah Palestina yang diduduki.

Jurnalis Palestina itu meraih gelar BA dalam bidang jurnalisme dan media dari Universitas Yarmouk di Yordania.

Setelah lulus, dia bekerja untuk media lokal dan internasional termasuk radio resmi Palestina Voice dan Radio Monte Carlo.

Dalam wawancara sebelumnya dengan Al Jazeera, Abu Akleh mengatakan para jurnalis Palestina “selalu dituduh oleh tentara Israel” dan mereka selalu merasa menjadi sasaran.

“Di mana pun Anda meletakkan kamera Anda, mereka (pasukan Israel) menganggap Anda sedang syuting di tempat terlarang,” kata Abu Akleh dan menegaskan bahwa dia memilih jurnalisme untuk dekat dengan rakyat.

Jurnalis Al Jazeera Ditembak Mati Dalam Serangan Israel di Tepi Barat
Jenazah jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh tampak dibungkus dengan bendera Palestina dengan jaket pers di atasnya. Para pelayat, termasuk wartawan, hadir di samping jenazah Shireen Abu Akleh yang tewas oleh tembakan tentara Israel, kata Al Jazeera, saluran berita yang berbasis di Qatar, selama serangan Israel, di Jenin di Tepi Barat yang diduduki Israel 11 Mei, 2022.

Tentara Israel untuk menyelidiki pembunuhannya

Sebelumnya pasukan Israel pada Rabu, 11 Mei 2022, menyerbu kota Jenin untuk menangkap seorang warga Palestina yang memicu kemarahan warga.

Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sedang “menyelidiki” kematian jurnalis Al Jazeera.

Pernyataan militer Israel mengatakan pasukan tentara, bekerja sama dengan dinas keamanan internal Shin Bet dan penjaga perbatasan, bekerja “pada jam-jam terakhir di kamp pengungsi Jenin dan dekat desa Burqin, dan di beberapa daerah lain di Tepi Barat untuk menangkap “warga yang dicari.”

Tentara Israel menyatakan bahwa koresponden Al Jazeera kemungkinan ditembak oleh warga Palestina ketika mereka bentrok dengan pasukan Israel.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengusulkan kepada Otoritas Palestina penyelidikan patologis bersama atas kematian reporter itu.

“Jurnalis harus dilindungi di zona konflik dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk mendapatkan kebenaran,” cuit Lapid.

LIHAT ARTIKEL ASLI

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Amerika Serikat Kecam Pembunuhan Jurnalis Palestina-Amerika: ‘Penghinaan Terhadap Kebebasan Media’

Al Jazeera Tuduh Israel Bunuh Wartawannya di Tepi Barat

Al Jazeera Tuduh Israel Bunuh Wartawannya di Tepi Barat