in ,

Sayyang Pattu’duq di Pembukaan PIFAF Polman 2018

Cakapcakap – Cakap People, tentu jadi satu kebanggaan adalah ketika masyarakat Indonesia mampu mempertunjukkan kesenian daerah di acara bergengsi level internasional. Salah satu yang juga menjadi buah bibir di tanah Bugis kali ini adalah PIFAF 2018. PIFAF atau Polewali Mandar Internasional Folk and Art Festival ini menjadi wadah masyarakat Polewali dan Sulawesi untuk memperkenalkan banyak potensi seni dan budaya lokal, kepada masyarakat dunia yang hadir.

Sayyang Pattu’duq, adalah tarian yang mendapatkan kesempatan untuk ditampilkan pada pembukaan PIFAF 2018. Tarian Sayyang Pattu’duq adalah tarian Kuda Menari, merupakan tarian tradisional yang konon diwariskan oleh para pendahulu di tanah Mandar. Tarian ini adalah tarian tradisional yang masih dilestarikan hingga era modern saat ini oleh para generasi muda di Mandar.

Tarian Sayyang Pattu’duq di pembukaan PIFAF 2018 via https://www.google.co.id/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiBypq28NTcAhXEgI8KHV-WCnUQjRx6BAgBEAU&url=http%3A%2F%2Fmakassar.tribunnews.com%2F2018%2F08%2F01%2Ftarian-sayyang-pattuduq-meriahkan-pembukaan-pifaf-polman-2018&psig=AOvVaw3N5COfpLEgmpVmycT0YFpK&ust=1533522895172122

PIFAF 2018 dilaksankan di Stadion S Mengga, Kelurahan Manding, Kecapatan Polewali, Kebupaten Polewali Mandar (Polman). Pembukaan event internasional ini dilaksanakan pada Rabu, 1 Agustus 2018 kemarin. Dalam tarian Sayyang Pattu’duq, para penari menunjukkan kebolehan kuda menari, diiringi dnegan iringan rabana atau musik tradisional Mandar. Hal ini menjadi gong yang spesial di PIFAF, karena Sayyang Pattu’duq ditampilkan sebagai pertunjukkan pamungkas pada pembukaan PIFAF. Dunia internasional melalui para peserta dan partisipan yang hadir mengaku terhibur dan terkesima dengan pertunjukan ini.

Seusai tarian dilenggangkan, para gadis cantik yang menunggangi kuda tersebut berdiri, dan melakukan penghormatan kepada para tamu dan pejabat yang hadir dengan sangat manis. Ini menambah kesan ramah yang disampaikan oleh tuan rumah event PIFAF, yakni pekerja seni di Polewali Mandar. Selain pada acara karvanal budya, Sayyang Pattu’duq juga sering ditampilkan pada acara keagamaaan, misalkan pada acara penamatan Al-Quran, atau pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW di tanah Mandar.

Tarian Sayyang Pattu’duq via https://www.google.co.id/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwj18bST8NTcAhUSTY8KHVqnCRUQjRx6BAgBEAU&url=http%3A%2F%2Fasrafiahrauf.blogspot.com%2F2016%2F09%2Fsayyang-pattudu-tradisi-dari-tanah.html&psig=AOvVaw3N5COfpLEgmpVmycT0YFpK&ust=1533522895172122

Cakap People, kira-kira tarian tradisional apa yang sering menyita perhatian di daerah kamu? Atau ada juga yang sudah go internasional? Yuk ceritakan, biar Indonesia dan generasi muda saat ini bisa semakin bangga memiliki ribuan kebudayaan tradisional yang ternyata keindahannya sudah diakui oleh masyarakat mancanegara. [YN]

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Angka 13 Dianggap Keramat, Terungkap Alasannya

Astaga! Bergaji Besar Tapi 5 Profesi Ini Tinggi Risiko Perceraiannya