in ,

Rusia Secara Resmi Tawarkan Vaksin COVID-19 ‘Sputnik V’ Kepada Indonesia

Sputnik V adalah vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan Rusia.

CakapCakapCakap People! Pemerintah Rusia secara resmi telah menawarkan kepada pemerintah Indonesia untuk penggunaan dan pengembangan lebih lanjut vaksin virus corona, Sputnik V, yang saat ini dalam uji klinis Tahap III.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan, pemerintahnya telah menghubungi Kementerian Kesehatan RI tentang kemungkinan distribusi dan penggunaan vaksin COVID-19 Sputnik V dan saat ini sedang menunggu respon dari pemerintah Indonesia.

“Kami mengirim surat ke kementerian pada 17 September. Kami masih menunggu tanggapan,” kata Vorobieva dalam wawancara dengan The Jakarta Post, Kamis, 15 Oktober 2020.

Seorang ilmuwan bekerja di laboratorium Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology selama produksi dan pengujian laboratorium vaksin COVID-19, di Moskow, Rusia, 6 Agustus 2020. [Foto: REUTERS / The Russian Direct Investment Fund (RDIF) / Handout]

Sputnik V adalah vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan Rusia. Ini didasarkan pada vaksin yang terbukti melawan adenovirus – flu biasa.

Menurut Kementerian Kesehatan Rusia, vaksin tersebut diharapkan dapat memberikan kekebalan dari SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, hingga dua tahun. Lebih dari 44.000 orang telah mengambil bagian dalam uji klinis Sputnik V.

Platform yang digunakan untuk vaksin tersebut dikembangkan oleh para ilmuwan Rusia selama 20 tahun dan telah menjadi dasar untuk beberapa vaksin di masa lalu, termasuk untuk melawan Ebola.

Vaksin yang dikembangkan Gamaleya ini didasarkan pada teknologi yang mirip dengan prototipe vaksin virus corona yang dikembangkan oleh CanSino, sebuah perusahaan pembuat vaksin China.

Sebelumnya, Vorobieva mengatakan setelah uji klinis Fase III selesai, langkah pertama adalah membuat vaksin tersedia di pasar Indonesia.

Pemerintah Rusia juga mengharapkan uji klinis vaksin dapat dimulai di Indonesia, yang memungkinkan pendaftarannya ke otoritas kesehatan di negara tersebut.

Sejauh ini, 44.000 orang telah mengambil bagian dalam uji klinis vaksin di seluruh dunia, termasuk Presiden Rodrigo Duterte dari Filipina, yang diinokulasi pada Mei tahun ini.

Rusia telah melakukan promosi penjualan vaksin ini ke negara-negara di seluruh dunia, dan mengklaim bahwa negara-negara dengan lebih dari 50 persen populasi dunia telah menyatakan minatnya pada vaksin Sputnik V.

Rusia berharap pada akhir 2021 akan memasok lebih dari 1 miliar dosis vaksin Sputnik V. Pemerintah Rusia juga mengharapkan agar Indonesia bisa mengikuti proses pembuatan vaksin tersebut.

Ilustrasi virus corona. [Foto: NEXU Science Communiations via Reuters]

Pada April 2020 lalu, Presiden Joko Widodo melakukan percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin membahas upaya peningkatan kerja sama dalam menangani pandemi virus corona. Baik Jokowi dan Putin sepakat untuk meningkatkan kontak antara kementerian kesehatan kedua negara.

Berbicara pada hari Kamis, 15 Oktober 2020, Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto mengatakan vaksin COVID-19 yang dikembangkan di Inggris dan China akan cukup untuk menginokulasi setidaknya 70 persen dari populasi Indonesia. Terawan mengacu pada vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac dan Sinopharm China dan AstraZeneca dari Inggris.

Terawan mengatakan vaksin Merah Putih — vaksin yang dikembangkan oleh Indonesia sendiri — akan siap pada 2022.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Sumatera Barat & Riau Tambah Kecepatan Beban Kasus COVID-19 di Indonesia

Penjualan Senjata Api di AS Melonjak di Tengah Pandemi, Kerusuhan Sosial dan Ketakutan Pemilu