in ,

Presiden Jokowi Kembali Masuk Daftar 50 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia 2021

Presiden Jokowi masuk dalam daftar tersebut sejak 2015, tak lama setelah ia terpilih menjadi presiden Indonesia.

CakapCakapCakap People! Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali masuk dalam jajaran Muslim paling berpengaruh di dunia untuk 2021, yang baru saja dirilis oleh lembaga pemikir internasional The Muslim 500. Hal itu dibenarkan oleh juru bicara kepresidenan Fadjroel Rachman.

“Situs Muslim 500 telah menempatkan Presiden Jokowi di posisi ke- 12 dalam daftar The Muslim 500: 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia 2021 ,” kata Fadjroel Rachman dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 16 Desember 2020.

Posisi Jokowi naik satu peringkat dari yang sebelumnya menempati posisi 13 dalam daftar 50 Muslim Paling Berpengaruh 2020.

Inilah sampul publikasi The Muslim 500, di mana Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) berada di urutan 12 dari 50 tokoh Muslim berpengaruh dunia. [The Muslim 500]

Berdasarkan laman themuslim500.com, Presiden Jokowi menduduki peringkat ke-12 tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia 2021 bersama tokoh lainnya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menduduki puncak daftar, diikuti oleh Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al Saud (posisi ke-2) dan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei (tempat ke-3).

Selain Jokowi, ketua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siradj, masuk dalam urutan ke-18, dan ulama terkemuka dari Pekalongan, Jawa Tengah yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden Muhammad Luthfi Bin Yahya di urutan ke-32.

The Muslim 500, yang diterbitkan oleh Royal Islamic Strategic Studies Center yang berbasis di Yordania, memeringkat individu berdasarkan signifikansi pengaruh atau kekuasaan mereka, baik itu politik, keuangan atau ideologis, dalam memberikan kontribusi kepada dunia Muslim.

Muslim berpengaruh merupakan muslim yang memberikan dampak signifikan terhadap dunia muslim. Dampak ini bisa positif atau negatif tergantung dari sudut pandang yang digunakan.

Situs web tersebut menyoroti momen ketika Jokowi terpilih kembali menjadi presiden pada 2019 setelah memenangkan 55,5 persen suara dengan pasangannya Ma’ruf Amin yang saat itu menjabat sebagai ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). Itu menggambarkan bahwa Jokowi mencalonkan diri melawan lawan “yang mempertanyakan kredensial Islamnya” dalam pemilu.

Meski Jokowi sendiri adalah seorang Muslim, Jokowi telah dituduh anti-Islam oleh para pengkritiknya selama pemilu yang diperebutkan dengan sengit. Dia juga dianggap mempromosikan sekularisme dan pada satu titik bahkan dikabarkan sebagai seorang non-Muslim.

Presiden Joko Widodo (kanan) menjawab pertanyaan wartawan di Istana Negara di Jakarta Pusat pada 12 Februari 2020. [ Foto: Biro Pers Presiden / Muchlis Jr]

The Muslim 500 menempatkan Jokowi di peringkat ke-16 dalam daftar tersebut secara berturut-turut pada 2018 dan 2019. Untuk 2017, Jokowi berada di posisi 13 dan peringkat 11 pada 2016 dan 2015.

Fadjroel melanjutkan, Jokowi masuk dalam daftar tersebut sejak 2015, tak lama setelah ia terpilih menjadi presiden Indonesia.

“Sejak itu, Jokowi selalu menempati peringkat 20 besar,” ujarnya seraya menambahkan bahwa penghargaan global tersebut diapresiasi pemerintah, melansir The Jakarta Post.

Fadjroel mengklaim, pemerintahan Jokowi terus mengedepankan toleransi, keberagaman, persatuan, persaudaraan, tanpa membeda-bedakan suku, ras, atau agama.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Antartika Diguncang Lebih dari 30.000 Gempa Sejak Akhir Agustus 2020

4 Cara Mudah Meningkatkan Penglihatan, Bisa Dicoba Sekarang Juga!