in ,

PM Prancis Wajibkan Warga di Paris Pakai Masker di Tengah Lonjakan Kasus COVID-19

Wajib masker di Paris itu mulai berlaku pada Jumat, 28 Agustus 2020, pukul 08.00 waktu setempat.

CakapCakapCakap People! Prancis mewajibkan seluruh warga untuk mengenakan masker. Perintah itu diumumkan oleh Perdana Menteri (PM) Prancis Jean Castex ditengah lonjakan kasus COVID-19 di negara itu dan mendorong warga untuk membantu menurunkan tren infeski virus tersebut.

Data resmi yang dirilis oleh pemerintah Prancis pada hari Rabu, 26 Agustus 2020, menunjukkan adanya lebih dari 5.400 kasus baru yang dikonfirmasi hanya dalam waktu 24 jam.

“Ada kebangkitan yang tak terbantahkan dari epidemi COVID-19 di seluruh Prancis,” kata Castex dalam konferensi pers, Kamis, 27 Agustus 2020, seperti dkutip dari Channel News Asia.

Orang-orang, beberapa memakai masker pelindung, berjalan di Champs-Elysees dekat Arc de Triomphe, ketika Prancis memperkuat penggunaan masker sebagai bagian dari upaya untuk mengekang kebangkitan penyakit virus corona (COVID-19) di seluruh negeri, di Paris, Prancis 12 Agustus 2020. [Foto: REUTERS / Charles Platiau]

Ia mengatakan bahwa per 100.000 orang terdapat 39 yang positif COVID-19. Ini naik empat kali lipat dari sebulan lalu, dan meningkat di semua kelompok umur.

Tingkat kepositifan — persentase tes yang hasilnya positif — naik dari satu persen pada Mei menjadi 3,7 persen hari Rabu. Angka “R” di Prancis meningkat menjadi 1,4, menurut Castex. Yang berarti, setiap 10 orang dengan virus akan menginfeksi 14 lainnya. Angka “R” di atas 1 bisa menyebabkan pertumbuhan eksponensial.

Castex mengumumkan bahwa Paris yang merupakan salah satu dari 21 zona dengan sirkulasi virus aktif akan mewajibkan penggunaan masker wajah di seluruh kota.

Dewan kota kemudian mengatakan kebijakan itu akan mulai berlaku pada hari Jumat, 28 Agustus 2020, mulai pukul 08.00 pagi yang berlaku di Paris dan pinggiran kota terdekatnya, untuk pejalan kaki, pengendara sepeda dan pengguna skuter.

Kota tersebut juga mengumumkan pengecualian yang mengizinkan kafe dan restoran untuk menempatkan meja dan kursi di luar di trotoar akan diperpanjang hingga Juni tahun depan karena banyak orang menghindari ruang makan tertutup, asalkan tempat itu tutup pada pukul 22.00 malam.

Masker sudah menjadi kewajiban di angkutan umum secara nasional dan di sebagian besar ruang publik tertutup, termasuk di tempat kerja.

Orang-orang yang mengenakan masker pelindung berjalan di jalan di Nantes ketika Prancis memperkuat penggunaan masker sebagai bagian dari upaya untuk mengekang kebangkitan penyakit virus korona (COVID-19) di seluruh negeri, Prancis, 24 Agustus 2020. [Foto: REUTERS / Stephane Mahe]

Pada hari Selasa, kota pelabuhan Mediterania Marseille — juga masuk zona merah — telah mewajibkan penggunaan masker di tempat umum di seluruh kota, termasuk di luar ruangan, dan mengumumkan bar dan restoran harus tutup pada pukul 23.00 setiap harinya.

Castex mengatakan pemerintah melakukan segala upaya agar tidak menerapkan penguncian total secara nasional, tetapi kemungkinan secara lokal.

Ia mengatakan bahwa beberapa “relaksasi” dalam masyarakat Prancis tampaknya telah berkontribusi pada peningkatan infeksi pasca-penguncian.

Masker juga menjadi wajib bagi semua anak di atas 11 tahun saat mereka kembali ke sekolah minggu depan setelah liburan musim panas, termasuk di taman bermain, Menteri Pendidikan Prancis Jean-Michel Blanquer mengumumkan pada hari Kamis, 27 Agustus 2020.

Sebagaimana diketahui, Prancis telah melaporkan sebanyak lebih dari 294.000 orang terinfeksi virus corona, termasuk lebih dari 30.000 meninggal dunia, saat artikel ini diturunkan.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Begini Trik Agar Tampilan Make Up Dewy Tampak Sempurna!

Ryan Reynolds Jadi Penulis dan Bintangi Film Original Netflix Baru ‘Upstate’