in ,

PM Jepang Dikecam Karena Hadiri Jamuan Makan Malam ‘Pesta Akhir Tahun’ di Tengah Lonjakan Kasus COVID-19

PM Suga menghadiri jamuan makan malam dengan enam orang lainnya termasuk pejabat senior berkuasa di sebuah restoran steak kelas atas di distrik Ginza, Tokyo

CakapCakapCakap People! Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menuai kecaman karena menghadiri pertemuan akhir tahun dengan banyak pihak setelah ia meminta warganya untuk menghindari pesta-pesta seperti itu karena negara itu mencatat rekor kenaikan kasus COVID-19.

Reuters melaporkan, pada Senin malam, 14 Desember 2020, PM Suga menghadiri jamuan makan malam dengan enam orang lainnya termasuk pejabat senior berkuasa di sebuah restoran steak kelas atas di distrik Ginza, Tokyo. Semua yang hadir dalam acara tersebut berusia di atas 70-an.

Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga tiba di kantornya di Tokyo, pada 16 September 2020. Ia dikecam publik Jepang karena menghadiri jamuan makan malam pada Senin, 14 Desember 2020, di tengah lonjakan kasus COVID-19 di negara itu. [Foto: AFP]

Saat meinggalkan restoran, aktor berusia 76 tahun, Ryotaro Sugi, yang hadir dalam jamuan tersebut, mengatakan kepada wartawan bahwa itu adalah “pesta akhir tahun”, di mana mereka berbicara tentang baseball.

Peserta lain, Toshihiro Nikai, sekretaris jenderal Partai Demokrat Liberal yang berkuasa, mengatakan para tamu makan malam melepas masker untuk makan tetapi cukup berhati-hati.

Sehari kemudian, Suga bertemu Haruyuki Takahashi, seorang eksekutif dari panitia penyelenggara Tokyo Games, dan dua eksekutif dari jaringan TV lokal di restoran steak lain, media lokal melaporkan.

Terlepas dari kritikan publik Jepang atas jamuan makan malam itu, Suga tetap melanjutkan serangkaian pertemuan minggu ini. Hal itu memicu kritik dari politisi dan pengguna media sosial, termasuk mitra koalisi partainya. Suga dinilai melanggar aturan yang dia buat sendiri mengenai larangan berkerumun di tempat umum.

Ilustrasi virus corona. [Foto: CNN]

Meski begitu, Yasutoshi Nishimura, Menteri Ekonomi Jepang yang bertanggung jawab atas kebijakan virus corona di negara itu, membela terkait pertemuan yang dilakukan Suga. Ia mengatakan kepada parlemen pada hari Rabu, 16 Desember 2020, bahwa tidak ada aturan larangan yang diberlakukan tentang makan bersama.

Selasa malam, juru bicara pemerintah Katsunobu Kato juga mengatakan PM Suga telah mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk pertemuan tersebut.

“Penting untuk membuat keputusan individu, berdasarkan keseimbangan antara tujuan makan kelompok dan tindakan pengendalian infeksi,” kata Kato pada konferensi pers reguler.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Honda Tarik 1,79 Juta Unit Kendaraan di Seluruh Dunia, Ini Penyebabnya!

Presiden Jokowi jadi Orang Pertama di Indonesia yang Divaksin COVID-19