in ,

Peneliti Ungkap Rahasia Orang yang tidak Pernah Kena COVID-19

Peneliti mengamati orang-orang yang sudah terpapar COVID-19 namun tidak terinfeksi.

CakapCakapCakap People! Selama tiga tahun terakhir, mungkin hampir semua orang yang kita kenal sudah pernah terinfeksi virus COVID-19 satu kali atau bahkan lebih. Namun, ada segelintir orang yang mengaku tidak pernah tertular sama sekali sejak awal pandemi 2020. Simak penjelasan peneliti terkait orang yang kebal terhadap COVID-19 berikut!

Sejumlah penelitian berusaha mencari tahu alasan ada orang yang kebal pada virus tersebut. Termasuk meneliti apakah ada keterkaitannya dengan gen, dikutip dari Science Alert, Kamis.

Lalu apa yang membuat mereka bisa tidak terkena COVID-19 sama sekali sejak awal pandemi?

Penyebab ada orang kebal COVID-19

 Peneliti Ungkap Rahasia Orang yang tidak Pernah Kena COVID-19
Ilustrasi

Dikutip dari Science Alert, sejumlah penelitian pun berusaha untuk mencari tahu alasan kenapa ada orang yang kebal pada virus COVID-19. Ada pula meneliti terkait ada atau tidaknya penularan COVID-19 dengan faktor genetika.

Virolog di University of Surrey, Lindsay Broadbent, mengatakan bahwa salah satu penelitian ini pernah dilakukan para peneliti di Amerika Serikat (AS). Peneliti mengamati orang-orang yang sudah terpapar COVID-19 namun tidak terinfeksi.

Subjek peneliti tersebut adalah petugas kesehatan dan orang yang tinggal serumah dengan mereka yang terkonfirmasi COVID-19. Para peneliti memeriksa DNA dan mencari mutasi tidak biasa untuk menjelaskan hal tersebut.

Studi terkait hal ini juga pernah dilakukan sebelumnya. Ilmuwan telah berhasil mengidentifikasi tentang mutasi genetika yang membuat orang kebal terhadap HIV dan norovirus.

Menurut Broadbent, secara teori bila mutasi genetika ditemukan, ilmuwan bisa mengembangkan perawatan yang efektif untuk pengidap berbagai penyakit tersebut. Namun, memahami mutasi genetika saja tak cukup.

Ilustrasi

Di kalangan ilmuwan, memang sudah ada penelitian tentang kekebalan sebagian kecil orang terhadap norovirus karena mutasi genetika. Meskipun alasannya sudah diketahui, dunia sains masih belum bisa mengadopsi pemahaman tersebut ke pengobatan atau perawatan yang ampuh.

Para ilmuwan bahkan telah mengambil langkah yang radikal dengan meng-‘edit’ gen saat manusia masih di dalam kandungan. Contohnya seperti sekelompok bayi yang terkenal dengan nama ‘bayi CRISPR’ yang dibuat kenbal terhadap HIV. Namun, langkah ini bertentangan dengan etika.

Lalu bagaimana dengan kemungkinan pengobatan yang bisa diambil dari hasil penelitian terkait mereka yang kebal terhadap COVID-19? Apakah bisa digunakan untuk melakukan perawatan yang efektif?

Klik DI SINI untuk meneruskan membaca, Cakap People!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

10 Cara Memilih Buah Durian yang Matang

Resep Bebek Goreng Cabe Ijo, Pecinta Pedas Pasti Suka!

Resep Bebek Goreng Cabe Ijo, Pecinta Pedas Pasti Suka!