in ,

PBB Sebut tak Punya Mandat Selidiki Klaim Senjata Biologis di Ukraina

“Saya juga ingin mencatat bahwa PBB saat ini tidak memiliki mandat maupun kapasitas teknis atau operasional untuk menyelidiki informasi ini,” kata Nakamitsu.

CakapCakap – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat mengatakan tidak memiliki mandat untuk menyelidiki tuduhan Rusia bahwa Ukraina memiliki program senjata biologis, karena perang Moskow masih berlanjut pada minggu ketiga.

Berbicara pada briefing Dewan Keamanan PBB, Perwakilan Tinggi untuk Urusan Perlucutan Senjata Izumi Nakamitsu menegaskan bahwa PBB tidak mengetahui adanya program senjata biologis semacam itu.

“Saya juga ingin mencatat bahwa PBB saat ini tidak memiliki mandat maupun kapasitas teknis atau operasional untuk menyelidiki informasi ini,” kata Nakamitsu.

Ilustrasi [Foto file-Anadolu Agency]

Pada 10 Maret, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah memperoleh dokumen yang menunjukkan bahwa laboratorium biologi yang disponsori AS di Ukraina melakukan eksperimen dengan sampel virus korona kelelawar.

Linda Thomas-Greenfield, pada bagiannya, membantah klaim tersebut, dengan mengatakan tidak ada laboratorium senjata biologis Ukraina.

“Tidak di dekat perbatasan Rusia, tidak di mana pun. Itu hanya fasilitas kesehatan masyarakat yang dengan bangga didukung dan diakui oleh pemerintah AS, Organisasi Kesehatan Dunia, dan pemerintah serta lembaga internasional lainnya,” kata dubes AS itu.

“Faktanya, Rusialah yang telah lama mempertahankan program senjata biologis yang melanggar hukum internasional. Rusialah yang memiliki sejarah penggunaan senjata kimia yang terdokumentasi dengan baik,” ujar dia.

Perang Rusia-Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menarik kecaman internasional, menyebabkan pembatasan keuangan terhadap Moskow, dan mendorong penarikan perusahaan global dari Rusia.

Setidaknya 816 warga sipil telah tewas dan 1.333 terluka di Ukraina sejak awal perang, kata PBB, sambil mencatat bahwa angka itu mungkin lebih tinggi.

Lebih dari 3,27 juta orang juga telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, kata badan pengungsi PBB.

LIHAT ARTIKEL ASLI

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

China Laporkan Kematian COVID-19 untuk Pertama Kalinya Sejak Januari 2021

3 Kebiasaan Hidup untuk Cegah Penambahan Berat Badan