in ,

Panel COVID-19 Malaysia Rekomendasikan Pembukaan Kembali Perbatasan Penuh pada Maret

“Artinya turis bisa berkunjung, investor bisa masuk… Artinya AirAsia bisa terbang lagi, sebagai contoh,” katanya dalam konferensi pers

CakapCakapCakap People! Dewan pemulihan COVID-19 Malaysia pada Selasa, 8 Februari 2022, mengatakan telah merekomendasikan pembukaan kembali perbatasan secara penuh pada 1 Maret 2022 mendatang tanpa karantina wajib bagi para pelancong, sebagai bagian dari rencana untuk mempercepat pemulihan ekonomi.

Negara Asia Tenggara itu telah menutup perbatasannya sejak Maret 2020 dan membekukan masuknya pekerja asing sebagai upaya untuk menahan wabah virus corona baru, Reuters melaporkan.

Rekomendasi tersebut muncul ketika negara tetangga telah menghapus persyaratan karantina untuk menarik wisatawan yang divaksinasi, termasuk Thailand, Filipina, dan Singapura .

Orang-orang makan di restoran mengikuti langkah-langkah jarak sosial, saat Langkawi bersiap untuk dibuka untuk wisatawan domestik mulai 16 September 2021, di tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19), Malaysia, 13 September 2021. [Foto: REUTERS/Lim Huey Teng/File Photo]

Thailand pada hari Senin mengatakan sedang mengincar gelembung perjalanan (travel bubble) dengan Malaysia dan China.

Muhyiddin Yassin, mantan perdana menteri dan ketua Dewan Pemulihan Nasional (NRC), sebuah badan penasihat pemerintah, mengatakan para pelancong harus menjalani pemeriksaan COVID-19 sebelum keberangkatan dan pada saat kedatangan.

“Artinya turis bisa berkunjung, investor bisa masuk… Artinya AirAsia bisa terbang lagi, sebagai contoh,” katanya dalam konferensi pers, merujuk pada budget carrier yang berbasis di Malaysia itu.

Saat ini, Malaysia mengizinkan masuknya orang-orang dari Singapura tanpa karantina sebagai bagian dari pengaturan bilateral.

Infeksi COVID harian di Malaysia telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir ke level tertinggi dalam empat bulan, dipicu oleh varian Omicron.

Ilustrasi. [Foto via Pixabay]

Malaysia melaporkan 13.944 infeksi baru pada hari Selasa, 8 Februari 2022, menjadikan total lebih dari 2,9 juta kasus yang tercatat, dengan lebih dari 32.000 kematian, di antara tingkat kematian dan infeksi tertinggi di Asia per kapita.

Mayoritas kasus tidak menunjukkan gejala atau ringan karena tingkat vaksinasi yang tinggi di Malaysia, kata kementerian kesehatan pada hari Senin.

Sekitar 98% populasi dewasa Malaysia telah menerima dua dosis vaksin dan lebih dari setengahnya telah menrima suntikan booster. Sekitar 89% anak usia 12-17 tahun telah divaksinasi dan vaksinasi untuk anak usia 5-11 tahun dimulai minggu lalu.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Penemuan Omicron pada Rusa di New York Picu Kekhawatiran Kemungkinan Varian Baru

Antara Apel Merah dan Apel Hijau, Mana yang Lebih Sehat dan Bergizi?