in ,

Keren! Peneliti UGM Ini Mampu Ciptakan Baterai Nuklir

Prototipe ini akan dikembangkan lebih lanjut, tapi butuh biaya besar

CakapCakap – Ilmu pengetahuan terus berkembang pesat. Meskipun Indonesia hanya negara ketiga, namun penguasaan ilmu pengetahuan di negeri ini tidak kalah dibandingkan dengan negara-negara maju. Nah, sebagai informasi bagi Cakap People, sejumlah peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) baru-baru ini berhasil membuat prototipe baterai nuklir yang bisa digunakan sebagai sumber daya bagi peralatan elektronik. Pencapaian ini pun tentu saja sangat membanggakan bagi Indonesia.

Peneliti UGM berhasil membuat prototipe baterai nuklir. Via sukabumiupdate.com

Dijelaskan oleh Ir Yudi Utomo Imardjoko, MSc, PhD selaku ketua tim peneliti dari Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika UGM tersebut, hasil penelitian ini dulu didanai oleh mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, sebelum mendapat pembiayaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan selama dua tahun terakhir. Makanya, Dahlan Iskan pun sempat meninjau langsung hasil dari penelitian yang telah selesai tersebut, meski belum sempurna dan masih perlu pengembangan.

“Ini bukti kami sudah melakukan sesuatu yang ada hasilnya, walaupun masih kecil itu tinggal scale-up saja. Ini kan masih kecil. Efisiensinya masih kecil walaupun cukup tinggi jika dibandingkan dengan tempat lain,” ungkap Yudi. Menurutnya, kendala saat ini adalah biaya komponen Plutonium 238 yang cukup mahal karena harus impor. Untuk membuat prototipe baterai nuklir tersebut, tim ini harus mendatangkan plutonium dari Rusia dengan harga yang mencapai 8.600 dolar AS per keping.

Ir Yudi Utomo Imardjoko, MSc, PhD selaku ketua tim peneliti dari Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika UGM. Via detik.com

Terkait komponen dan cara kerja baterai nuklir itu, selain menggunakan Plutonium, juga dilengkapi dengan sel surya untuk memperbesar listrik yang dihasilkan. “Baterai nuklir ini dikonversi secara tidak langsung. Keluarannya kecil, maka digabung dengan sel surya supaya semakin besar output-nya. Kalau baterai lithium setahun dua tahun sudah habis, kalau baterai nuklir ini bisa sampai 40 tahun,” kata Elly, salah satu asisten peneliti pula memberikan penjelasan terkait baterai nuklir ini.

Menurutnya, dengan penelitian lebih lanjut baterai nuklir ini bisa dikembangkan untuk menghasilkan output yang lebih besar dengan ukuran yang lebih kecil, sehingga dapat dimanfaatkan secara lebih luas. Wah, keren ya, Cakap People!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Realme 5s, Smartphone Anyar Kelas Atas dengan Harga Terjangkau

Kembangkan Peta Digital, Apple Habiskan Miliaran Dolar AS Lho!