in ,

Kenapa Negara-Negara Arab Tidak Mau Membantu Palestina? Simak Penjelasannya!

Apa alasan negara-negara Arab tidak membantu Palestina?

CakapCakapCakap People! Di saat warga Palestina terkepung dalam serangan bom Israel tanpa henti di Gaza, orang-orang bertanya mengapa negara-negara Arab yang bertetangga dengan Palestina tidak mau menerima para pengungsi.

Apa alasan negara-negara Arab tidak membantu Palestina?

Negara-negara, seperti Mesir dan Yordania, yang berbatasan langsung dengan wilayah Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat telah memberikan penolakan untuk menampung para pengungsi.

Mesir telah memberi pernyataan keras pada hari Rabu, 18 Oktober 2023, di mana ia memperingatkan bahwa migrasi warga Palestina ke Mesir dapat merusak perdamaian.

Kenapa Negara-Negara Arab Tidak Mau Membantu Palestina? Simak Penjelasannya!
Ilustrasi serangan udara Israel di Jalur Gaza (Foto file – Anadolu Agency)

“Perang saat ini tidak hanya ditujukan untuk memerangi Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, tetapi juga merupakan upaya untuk mendorong penduduk sipil untuk bermigrasi ke Mesir,” kata Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sissi, sebagaimana dikutip dari AP News.

Respon yang sama juga datang dari Pemimpin Yordania, Raja Abdullah II, yang mengatakan bahwa tidak ada pengungsi di Yordania dan juga Mesir.

Raja Abdullah II juga memperingatkan untuk mencegah pemindahan paksa warga Palestina dari wilayah mereka yang dapat berakibat meluasnya krisis ke wilayah lain dan semakin memperburuk masalah pengungsi.

Namun, adakah alasan sebenarnya bagi Mesir dan Yordania untuk menolak para pengungsi dari Palestina ini?

Ketakutan akan pengungsian permanen

Alasan utama yang mendasari penolakan dari kedua negara tersebut adalah adanya kemungkinan dari Israel akan memaksa pengusiran permanen warga Palestina ke negara mereka.

Apabila Yordania dan Mesir menerima para pengungsi ke negara mereka, tidak menutup kemungkinan bahwa Israel akan membatalkan tuntutan Palestina untuk menjadi negara.

Dilansir dari WION, penolakan ini juga dilakukan karena adanya sejarah yang melibatkan 700.000 warga Palestina diusir dan melarikan diri dari wilayah yang sekarang disebut Israel. Peristiwa ini terjadi selama perang tahun 1948 dan disebut sebagai “Nakba” dalam bahasa Arab, yang berarti “bencana”.

“Ini adalah penyebab dari segala penyebab, penyebab dari semua orang Arab. Penting bagi rakyat (Palestina) untuk tetap teguh dan hadir di tanah mereka,” ucap El-Sissi.

Presiden Mesir ini juga menambahkan bahwa dilakukannya eksodus, perpindahan penduduk dari tempat asal mereka secara besar-besaran, dapat berisiko membawa para pejuang Hamas ke Semenanjung Sinai di Mesir untuk melancarkan serangan ke Israel.

Hal tersebut akan membahayakan perjanjian perdamaian kedua negara, Mesir dan Israel, yang telah berlangsung selama 40 tahun.

Tidak ada jaminan warga Palestina untuk kembali

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berjanji jika warga Palestina yang menuruti perintahnya untuk meninggalkan Gaza utara menuju wilayah Selatan akan diizinkan kembali ke rumah mereka setelah perang berakhir.

Akan tetapi, mesir tidak berpikir demikian mengingat niat mereka untuk menghancurkan Hamas atas serangannya pada 7 Oktober lalu.

Selama Israel belum menumpas para pejuang Hamas, El-Sissi mengatakan bahwa pertempuran berdarah ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun.

Direktur Proyek Afrika Utara Crisis Group International Riccardo Fabiani mengatakan bahwa tindakan Israel ini sangat membingungkan dan memicu ketakutan di lingkungan sekitar.

“Ketidakjelasan Israel mengenai niatnya di Gaza dan evakuasi penduduk merupakan masalah tersendiri,” ungkap Fabiani.

Tanggapan lain juga datang dari seorang rekan senior di Carnegie Endowment for International Peace, H. A. Hellyer, di mana ia mengatakan jika Mesir dan Yordania “menerima” pengungsi dari wilayah Palestina, maka tidak ada jaminan untuk kembali.

“Semua bukti sejarah menunjukkan fakta bahwa ketika warga Palestina dipaksa meninggalkan wilayah Palestina, mereka tidak diizinkan untuk kembali,” ujar Hellyer.

SUMBER ARTIKEL

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Jangan Kaget, Ini Besaran Biaya Pajak Mobil Lamborghini Aventador

Jangan Kaget, Ini Besaran Biaya Pajak Mobil Lamborghini Aventador

Ehang 216-S Terima Sertifikasi, Jadi Taksi Terbang Pertama di Dunia

Ehang 216-S Terima Sertifikasi, Jadi Taksi Terbang Pertama di Dunia