in ,

Kasus Omicron RI: Bertambah Dua, Pasien Punya Riwayat Perjalanan dari AS dan Inggris

Varian delta pernah membuat Indonesia mencatat rekor tertinggi penularan COVID-19 di bulan Mei dan Juni 2021 lalu yang mengakibatkan tertekannya fasilitas kesehatan.

CakapCakapCakap People! Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI kembali mengumumkan adanya tambahan kasus baru COVID-19 akibat varian omicron, Sabtu 18 Desember 2021. Kemenkes mendeteksi dua pasien konfirmasi varian Omicron. Tambahan tersebut menjadikan total kasus varian Omicron menjadi tiga di Indonesia.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmidzi, M.Epid mengatakan, dua pasien tersebut merupakan hasil pemeriksaan sampel dari 5 kasus probable Omicron yang baru kembali dari luar negeri.

“Dua pasien terkonfirmasi terbaru adalah IKWJ, 42 tahun, laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan. Serta M, 50 tahun, laki-laki, perjalanan dari Inggris. Saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet,” ungkap Nadia dalam keterangan tertulis, Sabtu, 18 Desember 2021.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Pasien omicron pertama terkonfirmasi pada Kamis, 16 Desember 2021 lalu atas inisial N, seorang pekerja pembersih di Wisma Atlet Kemayoran.

Temuan ini merupakan hasil pemeriksaan khusus SGTF yang dilakukan oleh Badan Litbang Kesehatan pada tanggal 14 dan 15 Desember 2021 lalu.

Kedua pasien terbaru terkonfirmasi Omicron setelah menjalani karantina wajib 10 hari seusai kembali dari luar negeri. Hal ini menunjukan bahwa sistem proteksi pemerintah berjalan dengan baik untuk mencegah penularan dari pendatang dari luar negeri yang terjangkit virus COVID-19.

Terkait dengan temuan ini, Nadia menghimbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak melakukan perjalanan ke luar negeri terlebih dahulu. Terlebih mengingat laju penyebaran Omicron terbukti sangat cepat.

“Indonesia adalah salah satu negara paling aman dari COVID-19. Jika kita keluar negeri, maka kita akan keluar dari zona aman menuju zona berbahaya. Jika kembali, nanti akan berpotensi membawa Omicron ke Indonesia dan pastinya akan merusak situasi yang sudah kondusif ini,” tutur Nadia.

Menurutnya, penting sekali bagi kita untuk saling menjaga orang-orang terdekat agar tidak tertular COVID-19, terlebih dengan adanya varian Omicron saat ini. “Jadi saya tegaskan kembali agar tidak berpergian ke luar negeri dahulu untuk kebaikan kita bersama,” tegasnya.

Petugas jaga wisma atlet memeriksa berkas yang dibawa petugas kesehatan dengan pasien COVID-19 di mobil ambulance saat memasuki kawasan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat, 11 September 2020. [Foto: SP/Joanito De Saojoao]

Kasus COVID-19 di beberapa negara Eropa, Afrika dan Amerika saat ini melonjak tajam mencapai rekor tertinggi seiring dengan menyebarnya varian Omicron yang memiliki daya tular lima kali lipat dari varian delta.

Varian delta pernah membuat Indonesia mencatat rekor tertinggi penularan COVID-19 di bulan Mei dan Juni 2021 lalu yang mengakibatkan tertekannya fasilitas kesehatan.

Pemerintah memprediksi arus balik warga negara Indonesia yang saat ini sudah berada di luar negeri atau yang akan berpergian ke luar negeri dalam seminggu ke depan ini akan mencapai puncaknya di minggu pertama dan kedua Januari seiring dengan berakhirnya liburan Natal dan Tahun Baru.

LIHAT ARTIKEL ASLI

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

16.593 Warga Kepulauan Selayar Masih Mengungsi Pasca Gempa Magnitudo 7,4

Pfizer: Pandemi Tidak Akan Hilang Hingga 2024, Data Vaksin Untuk Anak Usia 2-4 Tahun Tertunda