in ,

Jepang Hentikan Kampanye Perjalanan Domestik di Dua Kota saat COVID-19 Menyebar

Para kritikus program itu mengatakan bahwa kampanye perjalanan domestik di dua kota tersebut “berisiko menyebarkan infeksi dari kota-kota besar ke pedesaan.

CakapCakapCakap People! Jepang menghentikan sementara kampanye promosi “Go To Travel” di dua kota menyusul peningkatan tajam infeksi COVID-19. Demikian disampaikan seorang menteri pemerintah Jepang pada hari Selasa, 24 November 2020. Ini menjadi pukulan bagi rencana Perdana Menteri Yoshihide Suga untuk membantu menopang ekonomi regional.

Reuters melaporkan, para kritikus program itu mengatakan bahwa kampanye perjalanan domestik di dua kota tersebut “berisiko menyebarkan infeksi dari kota-kota besar ke pedesaan.

Ilustrasi. Jepang menghentikan sementara kampanye promosi “Go To Travel” di dua kota menyusul peningkatan tajam infeksi COVID-19. [Foto: Pixabay]

“Kami telah sepakat untuk sementara mengecualikan perjalanan yang menuju ke kota Sapporo dan Hokkaido dari program kampanye perjalanan,” kata Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura, pada hari Selasa, 24 November 2020.

“Meskipun kami telah mencoba untuk menyeimbangkan revitalisasi ekonomi serta pengendalian virus, kami telah membuat keputusan ini atas permintaan gubernur setempat,” kata Nishimura kepada wartawan setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Suga dan Menteri Pariwisata Kazuyoshi Akaba.

Akaba mengatakan kedua kota itu pada awalnya akan dikecualikan hingga 15 Desember. Jadi, selama rentang waktu tersebut tidak ada reservasi baru yang dapat dibuat di bawah program tersebut, yang menawarkan diskon untuk tarif dan hotel.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Suga mengatakan pada hari Sabtu bahwa pemerintah akan menangguhkan reservasi baru di bawah program perjalanan ke daerah yang terkena dampak paling parah.

Kota barat Osaka melaporkan 171 kasus baru pada Senin setelah melihat rekor 286 kasus pada hari sebelumnya, kata seorang pejabat kota.

Sapporo di utara melaporkan 140 kasus harian pada hari Senin, di bawah rekor 197 kasus yang dilaporkan pada Kamis pekan lalu, kata seorang pejabat kota.

Ibu kota Tokyo telah menyaksikan infeksi harian baru melonjak melewati 500 dan kasus serius mencapai 51 pada Selasa, terbesar sejak keadaan darurat dicabut pada Mei.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengatakan kepada wartawan bahwa ada peningkatan infeksi di antara penduduk yang lebih tua, termasuk kasus di mana orang tertular virus saat makan di luar dan membawanya pulang ke kerabat mereka.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Berikut 4 Pantai Pink Paling Cantik di Dunia, Salah Satunya dari Indonesia!

Jupiter dan Saturnus Bakal Tampak Seperti Planet Ganda pada Desember 2020, Terakhir Terjadi Hampir 800 Tahun Lalu