CakapCakap – Cakap People! Pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Sidang Majelis Umum PBB pada Jumat, 26 September 2025, menjadi berita besar di dunia bukan karena materi pidatonya, tetapi lantaran aksi kompak para diplomat walk out keluar ruang sidang. Pada Sabtu, 27 September 2025, seperti dilaporkan Ynet, Israel mempublikasi daftar negara-negara yang memboikot pidato Netanyahu.
Menurut hitungan pejabat Israel, terdapat 77 negara yang diplomatnya memang absen atau ikut walk out dari ruang Sidang Majelis Umum PBB saat Netanyahu dijadwalkan naik mimbar pidato. Di antara mereka adalah negara tetangga Israel, yakni Mesir, Yordania, Lebanon, Suriah, Arab Saudi, Turki, dan Iran.

Berikut adalah daftar 77 negara yang diplomatnya tidak hadir atau walk out saat Netanyahu berpidato di Sidang Majelis Umum PBB:
Suriname
Tuvalu
Turkmenistan
Yaman
Mesir
Panama
Senegal
Palestina
Sudan
Tunisia
Turki
Venezuela
Antigua dan Barbuda
Belize
Kongo
Qatar
Arab Saudi
Tonga
Uzbekistan
Angola
Barbados
Kolombia
Komoros
Dominika
Djibouti
Makedonia Utara
San Marino
Afrika Selatan
Somalia
Aljazair
Bangladesh
Brunei Darussalam
Brazil
Chile
Republik Demokratik Kongo
Lebanon
Liberia
Eritrea
Republik Afrika Tengah
Libya
Mauritania
Yordania
Nikaragua
Madagaskar
Niger
Saint Lucia
Slovenia
Afghanistan
Bahamas
Bosnia dan Herzegovina
Botswana
Korea Utara
Eswatini
Suriah
Uganda
Pakistan
Lesotho
Bolivia
Spanyol
Guinea Ekuatorial
Kyrgyzstan
Mozambique
Myanmar
Irlandia
Maladewa
Indonesia
Kuwait
Namibia
Malaysia
Guyana
Kenya
Sejumlah diplomat mengambil sikap walk out atau keluar dari ruangan Sidang Majelis Umum PBB di New York saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendapat giliran berpidato pada Jumat, 26 September 2025. Beberapa diplomat seperti dilaporkan Middle East Eye terlihat keluar ruangan dengan tergesa saat Netanyahu berjalan memasuki ruangan dan menuju podium.
Selama beberapa pekan terakhir, Otoritas Palestina di PBB mengirim surat ke para pemimpin dunia untuk meminta mereka agar meninggalkan ruangan saat Netanyahu berpidato, sebagai simbol kecaman terhadap seorang ‘penjahat kriminal’. Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat penangkapan terhadap Netanyahu pada November 2024, dengan dakwaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang diduga dilakukannya di Gaza sejak Oktober 2023.
Lebih dari 238 ribu warga Palestina diduga terbunuh, terluka, atau hilang sejak Israel melancarkan kampanye genosidanya di Gaza pada Oktober 2023. Di mana berdasarkan data intelijen militer Israel, mengindikasikan bahwa lebih dari 80 persen korban meninggal dunia hingga Mei 2025 adalah warga sipil.