in ,

Inilah yang Perlu Diketahui Tentang Varian Baru COVID-19 Delta Plus AY.4.2

Kasus telah dilaporkan di Amerika Serikat, Kanada, Australia dan sebagian Eropa Barat.

CakapCakapCakap People! Inggris mengalami peningkatan jumlah kasus. Seberapa besar ancaman varian Delta Plus?

Apa itu AY.4.2, juga dikenal sebagai varian Delta Plus?

Sederhananya, itu adalah mutasi dari COVID-19 varian Delta. Mutasi ini adalah kombinasi dari varian Delta AY.4 ditambah mutasi lonjakan S:Y145H, melansir The Straits Times.

Morfologi ultrastruktur yang ditunjukkan oleh Novel Coronavirus 2019 (2019-nCoV), yang diidentifikasi sebagai penyebab wabah penyakit pernapasan yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, terlihat dalam ilustrasi yang dirilis oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC).) di Atlanta, Georgia, AS, 29 Januari 2020. [Alissa Eckert, MS; Dan Higgins, MAM/CDC/Handout via REUTERS]

Seberapa besar ancamannya?

Saat ini, para ahli mengatakan bahwa tidak ada indikasi bahwa varian baru lebih menular atau lebih berbahaya daripada Delta, tetapi uji sedang berlangsung, BBC melaporkan, seperti yang dikutip The Straits Times.

Mutasi ini sampai sekarang belum diklasifikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai variant of concern, atau varian yang sedang diselidiki. Kategori-kategori ini ditetapkan berdasarkan tingkat risiko.

Di mana varian ini dapat ditemukan?

Lebih dari 6 persen dari semua kasus sejauh ini telah dilaporkan di Inggris.

Newsweek melaporkan bahwa data dari database pelaporan virus GISAID dan dihimpun dan ditampilkan oleh Outbreak.Info menunjukkan kasus-kasus telah dilaporkan di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan sebagian Eropa Barat.

Australia dan Jepang masing-masing baru melaporkan satu kasus pada Selasa, 19 Oktober 2021, Newsweek melaporkan. AS telah melaporkan tujuh infeksi semacam itu, dan Kanada melaporkan enam.

Kasus telah dilaporkan di Amerika Serikat, Kanada, Australia dan sebagian Eropa Barat. [Foto: EPA-EFE]

Apa kata para ahli tentang varian ini?

Varian AY.4.2 belum diamati mendorong peningkatan baru-baru ini dalam jumlah kasus di Inggris, menurut profesor biologi sistem komputasi University College London, Francois Balloux.

“Karena AY.4.2 masih pada frekuensi yang cukup rendah, peningkatan 10 persen dalam penularannya hanya dapat menyebabkan sejumlah kecil kasus tambahan,” katanya. “Ini bukan situasi yang sebanding dengan kemunculan Alpha dan Delta yang jauh lebih menular (50 persen atau lebih) daripada strain apapun yang beredar saat ini.”

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Singapura Laporkan Infeksi Subvarian Delta AY.4.2 Pertama Dalam Kasus COVID-19 Impor

Ratusan Penerbangan Dibatalkan saat China Tangani Wabah COVID-19