in

Inilah 5 Kebiasaan Orang Tua yang Rusak Perkembangan Anak, Apa Saja?

Orang tua adalah panutan pertama bagi setiap anak

CakapCakapCakap People! Orang tua adalah panutan awal atau pertama bagi setiap anak. Oleh karena itu, apabila cara asuh orang tua kepada anaknya kurang tepat, maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap perkembangan anak.

Dilansir dari detikEdu, pakar pendidikan anak usia dini dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Prof. Dr. Rachma Hasibuan menyatakan bahwa setiap perkataan atau ucapan orang tua dapat mempengaruhi perkembangan karakter anak dan psikologisnya.

 Inilah 5 Kebiasaan Orang Tua yang Rusak Perkembangan Anak, Apa Saja?
Ilustrasi

Meski sudah berhati-hati, terkadang orang tua secara tidak sadar memiliki kebiasaan yang berpotensi memberikan dampak buruk terhadap perkembangan anak. Apa saja itu?

1. Sering Menakut-nakuti Anak

Terkadang orang tua menggunakan cara menakut-nakuti anak terkait suatu hal dengan tujuan mendisiplinkan anaknya. Padahal, hal tersebut dapat menimbulkan kenangan buruk, kecemasan, kurang percaya diri, ketergantungan dengan orang hingga trauma.

Untuk menghindari hal tersebut, orang tua dapat memberikan gambaran realistis kepada anak dengan bahasa yang mudah dipahami anak. Misalnya dengan memberikan perumpamaan tertentu.

2. Membandingkan Anak dengan Anak Lain

Hal ini banyak dilakukan oleh orang tua ketika anaknya tidak mencapai suatu prestasi seperti saudara atau anak seusianya. Dibalik kebiasaan ini, ternyata kepercayaan diri anak dapat runtuh, tertekan hingga membuatnya takut mencoba hal baru.

Jika orang tua terus membandingkan anak dengan orang lain seusianya, maka perkembangan bakat dan potensi dalam dirinya akan terhambat.

3. Mencela Fisik atau Psikis Anak

Mencela fisik atau psikis anak, meski hal tersebut sesuai dengan kenyataan akan menyebabkan anak tidak percaya diri, cemas dan berujung membenci dirinya sendiri. Bahkan dalam jangka waktu yang lama, hal ini dapat mengakibatkan gangguan mental pada anak.

Jika anak memiliki kekurangan fisik atau psikis, peran orang tua seharusnya memberikan motivasi agar anak menerima segala kekurangannya dan memiliki semangat dalam menjalani hidupnya.

4. Mengesampingkan Nilai Positif

Orang tua yang memiliki kebiasaan mengesampingkan nilai positif terkait hal tertentu, maka ketika anak melakukan hal negatif, ia menganggapnya sebagai hal yang wajar. Misalnya orang tua mengatakan bahwa berbohong itu tidak apa-apa dilakukan, asal tidak sering.

Karena hal tersebut, anak akan merekam bahwa berbohong itu hal yang wajar dilakukan. Padahal, meski tidak dilakukan sering, seharusnya berbohong adalah perbuatan yang buruk dan sebaiknya tidak dilakukan.

5. Sering Disalahkan

Menurut Prof. Rachma, anak yang sering disalahkan atau dikambinghitamkan sebagai penyebab masalah cenderung memiliki kepribadian pendiam dan tidak berani untuk mengutarakan pendapatnya.

Hal ini umumnya dilakukan oleh orang tua yang sering melimpahkan kekesalannya pada anak dengan melontarkan kata-kata seperti, perbuatanmu, salahmu, gara-gara kamu, dan lainnya.

Jika anak terus disalahkan atas suatu hal yang bahkan sebenarnya bukan kesalahannya, maka anak akan merasa tidak aman dan nyaman untuk menceritakan segala hal kepada orang tuanya. Umumnya, mereka akan lebih sering menceritakan masalahnya kepada orang lain.

Meski tingkah anak seringkali membuat jengkel, orang tua perlu terus belajar sabar dan memahami setiap perbuatan anak dengan bijaksana. Perlu diketahui bahwa sejak di dalam kandungan, anak sudah merekam hal apa saja yang dilakukan orang tua terutama ibunya.

Oleh karena itu, orang tua perlu berhati-hati dalam bertutur kata ketika berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak. Hindari juga lima kebiasaan di atas untuk memupuk anak menjadi pribadi yang baik, bijaksana, dan sadar akan potensinya.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Resep Mexican Salad, Dressingnya Menyegarkan!

Resep Mexican Salad, Disajikan dengan Irisan Ayam dan Taburan Keju Cheddar

Selain Kasus 2 Pria di Parepare, Inilah 3 Insiden Suntik Kemaluan yang Berakhir Tragis

Selain Kasus 2 Pria di Parepare, Inilah 3 Insiden Suntik Kemaluan yang Berakhir Tragis