in

Ini loh Mitos Seputar Seafood yang Marak Beredar, Cek Kebenarannya!

CakapCakap – Seafood merupakan salah satu makanan yang banyak digilai oleh kebanyakan orang. Bahkan seiring dengan berjalannya waktu, seafood pun dapat Cakap People jumpai dengan mudah. Baik yang sudah dalam bentuk makanan matang maupun yang masih mentah. Kendati demikian seafood juga termasuk makanan bertajuk hewani yang cukup sering dihindari oleh sebagian orang.

Salah satu alasannya lantaran seafood dianggap punya kandungan kolesterol yang terbilang tinggi. Lantas, benar atau tidak persepsi tersebut? Jika kamu penasaran dengan jawabannya maka simak ulasan berikut ini ya!

1. Udang memicu kolesterol naik

Kandungan dalam udang via Masakapaya.com

Suka mengonsumsi udang? Bagian dari seafood ini memang tidak memiliki kalori begitu tinggi. Hampir sama dengan dada ayam, tetapi kadar kolesterolnya dianggap cukup tinggi. Ada kolesterol baik tetapi juga ada kolesterol jahat. Pada udang kandungan lemak jenuhnya cukup rendah, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol di dalam darah. Walau demikian, namun kamu harus memerhatikan cara memasak udang supaya mendapatkan manfaat baik dan mengurangi efek buruk konsumsi jenis seafood ini.

2. Lebih baik seafood segar daripada beku

Seafood beku via Hellosehat.com

Mayoritas orang sering berpikir jika bahan makanan yang segar akan jauh lebih baik dibanding beku, termasuk pula untuk jenis seafood. Padahal tidak selalu demikian loh! Saat seafood beku berada di puncak kesegaran yaitu usai ditangkap, maka baik tekstur, rasa hingga kandungan gizi masih terjaga. Bayangkan saja apabila nelayan melaut dalam waktu yang lama dengan ikan tangkapan yang tak diletakkan dalam lemari es, apakah ikan lautnya masih akan bertahan? Oleh karena itu, ikan laut sebaiknya langsung dibekukan pasca ditangkap guna membunuh parasit yang ada di dalamnya.

3. Seluruh ikan punya kandungan merkuri dengan kadar besar

Ikan berukuran sedang via Kepogaul.com

Sebenarnya mitos berikut ini bisa saja benar adanya, namun hubungannya dengan ikan-ikan besar. Mengapa? Sebab hewan kecil serta tanaman lauat yang punya kandungan merkuri kemungkinan akan dikonsumsi oleh ikan kecil. Sedangkan ikan kecil akan disantap oleh ikan sedang, kemudian jenis ikan sedang akan dilahap dengan ikan besar. Alhasil kandungan merkuri akan diakumulasikan pada ikan dengan ukuran besar. Namun pada beberapa penelitian menyatakan jika manfaat menyantap seafood melebihi risiko kesehatan dari yang diakibatkan. Meski seafood cukup kaya akan protein serta lemak omega 3 namun ibu hamil, bayi, lansia, dan balita perlu membatasi konsumsi jenis makanan tersebut.

Itu dia beberapa mitos seputar makanan seafood, mana yang paling kamu percayai? Agaknya ada beberapa hal yang memang kurang tepat ya Cakap People.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Sudah Tidak Sabar Ingin Segera Hamil? Ini Tanda Jika Pembuahan Sedang Terjadi!

Mana yang Duluan: Ayam atau Telur?