in ,

Cara Tetap Sehat Meski di Tengah Polusi Udara Kota Jakarta

Jakarta menjadi kota metropolitan dengan kualitas udara paling buruk di dunia.

CakapCakapCakap People! Jakarta baru-baru ini menduduki daftar sebagai kota metropolitan dengan udara paling tercemar di dunia.

Dengan kondisi yang tampaknya memburuk setiap hari, banyak yang bertanya-tanya bagaimana menjaga tubuh kita tetap sehat meskipun asap beracun dihirup setiap hari.

Ilustrasi sebuah kemacetan arus lalu lintas dengan padatnya kendaraan. (Foto: Unsplash).

Kita juga semakin banyak melihat orang-orang di sekitar kota yang mengenakan masker. Namun, apakah hal tersebut benar-benar cukup untuk melindungi kita dari lingkungan yang memiliki polusi udara tertinggi?

Berikut adalah beberapa tips tentang cara tetap sehat meski berada di tengah kota yang udaranya tercemar, seperti dilansir dari The Jakarta Post, 1 Agustus 2019:

1. Gunakan masker wajah atau penutup wajah jika berada di tempat ramai

Source.

Direkomendasikan oleh Dinas Kesehatan Jakarta bahwa masyarakat harus mengenakan masker wajah yang berkualitas lebih baik untuk mencegah udara yang tercemar memasuki paru-paru.

Sebaiknya kamu mengenakan masker wajah yang disebut sebagai masker N95 Respirator karena dapat menyaring partikel yang lebih kecil dari udara. Masker ini telah terbukti efektif karena merupakan masker yang digunakan oleh ahli bedah ketika berurusan dengan pasien yang mungkin memiliki penyakit yang sangat menular.

2. Hindari berolahraga di luar ruangan selama jam-jam sibuk

Ilustrasi olahraga lari di luar ruangan. (Foto: Unsplash)

Berlari atau berjalan pagi setiap hari adalah bentuk olahraga yang umum di kota. Namun, meskipun berolahraga itu penting, dampak kurang baiknya akan lebih terasa jika kualitas udara tidak ideal untuk berolahraga di luar ruangan pada jam-jam sibuk.

Yang terbaik adalah melakukan olahraga pada malam hari saat polusi udara telah mereda, atau di pagi hari sebelum jam kerja reguler.

3. Hindari area lalu lintas tinggi

Biasanya, polusi tertinggi dari jalan raya atau jalan yang ramai itu akan terjadi di sekitar radius 150 meter di sekitarnya. Di sinilah polusi lebih tinggi dan dikaitkan dengan tingginya tingkat asma dan penurunan fungsi paru-paru.

Jika memungkinkan, cobalah untuk menghindari area ini atau kurangilah waktu kamu untuk melakukan kegiatan di luar rumah atau ruangan seminimal mungkin. Jika harus melakukan aktivitas di luar ruang pada waktu tersebut, gunakanlah masker wajah N95 seperti yang direkomendasikan sebelumnya.

Ilustrasi kepadatan arus lalu lintas. (Foto: Unsplash)

4. Beri ventilasi pada rumah kamu

Di lingkungan yang lembab seperti Jakarta, sangat menggoda untuk menutup pintu dan jendela rumah dan membiarkan AC sepanjang hari. Namun, ada banyak bahaya polusi dalam ruangan seperti polusi luar ruangan.

Keberadaan ventilasi di rumah kamu sangat penting agar udara tetap segar dan menghindari penyakit di udara basi. Waktu terbaik untuk membuka ventilasi udara rumah kamu adalah antara pukul 15.00 dan 17.00, ketika kadar karbon rendah antara dua jam perjalanan yang berat di hari itu. Jika ini tidak memungkinkan maka hal itu juga dapat dilakukan pada malam hari setelah lalu lintas di daerah tersebut mereda.

5. Lakukanlah trip secara reguler keluar kota Jakarta 

Penting bagi tubuh kita untuk beristirahat karena udara Jakarta yang sangat tercemar dapat membebani sistem kekebalan tubuh. Kamu tidak perlu melakukan trip mahal misalnya, tetapi kamu cukup mendatangi kota atau tempat yang tidak memiliki tingkat polusi setinggi Jakarta.

Hal ini penting dilakukan untuk mengistirahatkan sistem tubuh dari polusi udara agar tetap sehat setiap hari.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Inilah Pilot Wanita Pertama dari Papua yang Direkrut Oleh Garuda Indonesia

Deretan Kota di Indonesia Ini Bisa Kamu Kunjungi untuk Melepaskan Diri dari Polusi Udara Jakarta