CakapCakap – Cakap People! Makan sosis memang nikmat dan praktis untuk disajikan. Namun kamu perlu waspada, mengonsumsinya secara berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Sosis termasuk dalam kategori makanan daging olahan yang mengandung bahan kimia tertentu dan berpotensi membahayakan tubuh.
Tak sedikit penelitian yang sudah membuktikan konsumsi daging olahan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, termasuk kanker.
Apa yang terjadi jika kebanyakan makan sosis?

Penting untuk memahami apa yang bakal terjadi jika kebanyakan makan sosis. Jadi, kamu bisa lebih bijak dalam mengonsumsinya.
Berikut beberapa hal yang mungkin terjadi pada tubuh jika kamu terlalu sering makan sosis kemasan.
1. Mendapatkan asupan protein tetapi tidak selalu sehat
Sosis memang sumber protein yang cukup baik, dengan kandungan sekitar 16 hingga 20 gram protein per potongnya, seperti dikutip dari Eat This, Not That!.
Protein memang penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan membantu merasa kenyang lebih lama. Namun, tidak semua sosis tergolong sebagai protein sehat atau rendah lemak.
Penting juga untuk mengimbangi konsumsi sosis dengan sumber protein lain yang lebih baik, seperti ayam atau ikan agar nutrisi tetap seimbang.
2. Konsumsi sodium yang sangat tinggi
Salah satu masalah utama dari makan sosis berlebihan adalah kandungan sodium yang sangat tinggi.
Satu potong sosis ukuran 4 ons bisa mengandung lebih dari 900 mg sodium, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 100 mg saja dalam dada ayam yang sama beratnya.
Lalu apa bahayanya kebanyakan sodium? Asupan sodium yang berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
American Heart Association merekomendasikan batas maksimal konsumsi sodium harian sekitar 2.300 mg. Namun angka idealnya tidak lebih dari 1.500 mg agar tekanan darah tetap terjaga.
3. Tingginya kandungan lemak jenuh
Sosis juga sering mengandung lemak jenuh dalam jumlah besar, sekitar 13 gram per potong. Ini sudah mendekati batas konsumsi lemak jenuh harian yang direkomendasikan untuk diet 2.000 kalori, yaitu sekitar 5-6 persen dari total kalori.
Lemak jenuh berlebih dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah, yang berkontribusi pada risiko penyakit jantung dan strok. Selain itu, konsumsi lemak jenuh berlebih juga dapat menyebabkan penambahan berat badan.
4. Meningkatkan risiko kanker
Sosis mengandung senyawa kimia berbahaya, seperti heterocyclic amines (HCAs) dan nitrosamin yang terbentuk saat daging olahan diproses atau dimasak dengan suhu tinggi, misalnya digoreng atau dipanggang.
Mengutip Healthline, HCAs dan nitrosamin ini telah terbukti dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker usus besar, payudara, dan prostat.
Untuk mengurangi efeknya, sebaiknya hindari cara memasak dengan suhu tinggi. Mengukus atau memasak dengan suhu rendah bisa membantu mengurangi pembentukan senyawa berbahaya ini.
5. Risiko penyakit kronis lainnya
Selain kanker, konsumsi sosis dan daging olahan secara berlebihan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis, seperti hipertensi, penyakit jantung, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Memang, keterkaitan konsumsi daging olahan dengan berbagai risiko penyakit ini masih berdasarkan studi observasional dan belum membuktikan sebab-akibat langsung.
Namun bukti yang ada cukup kuat dan konsisten menunjukkan bahan kimia berbahaya dalam daging olahan bisa memicu gangguan kesehatan jangka panjang.
Makan sosis memang memberikan asupan protein yang dibutuhkan tubuh, tetapi jika berlebihan, akan muncul berbagai risiko kesehatan serius. Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi sosis dan memilih sumber protein yang lebih sehat.

