CakapCakap – Cakap People! Kota mana saja yang masuk dalam daftar tingkat kriminalitas tertinggi di dunia? Tingkat kejahatan di sejumlah kota masih menjadi sorotan pada 2025. Meski banyak negara berupaya memperkuat sistem keamanan dan penegakan hukum, kenyataannya masih ada kota-kota yang dihantui rasa takut setiap harinya. Mulai dari pembajakan, perampokan, hingga kekerasan geng, semua menjadi bagian dari keseharian yang sulit dihindari oleh warganya.
Melansir World Atlas, hasil survei Numbeo Crime Index 2025, mengungkap beberapa kota yang menempati peringkat teratas dengan tingkat kriminalitas tertinggi di dunia. Faktor sosial, ekonomi, hingga lemahnya aparat penegak hukum turut memperparah kondisi tersebut.

Berikut adalah lima kota paling berbahaya di dunia berdasarkan hasil survei Numbeo Crime Index 2025.
1. Pietermaritzburg, Afrika Selatan
Pietermaritzburg mendapat skor tertinggi pada Crime Index Numbeo 2025 yakni 82,0, menandakan kekerasan dan ketidakamanan yang sangat tinggi. Warga sering melaporkan adanya perampokan bersenjata, bajak mobil, dan serangan di ruang publik, terutama di daerah yang miskin dan kurang infrastruktur keamanan.
Penyebabnya kompleks, mulai dari kemiskinan yang tersebar luas, tingkat pengangguran terutama di kalangan muda, serta aparat keamanan yang terkadang tidak mampu menghadapi skala masalah. Kegagalan sistem pendukung seperti lampu jalan, patroli polisi, dan respons darurat juga memperparah rasa tidak aman di kota ini.
2. Pretoria, Afrika Selatan
Pretoria menempati posisi kedua Crime Index dengan skor 81,8 dalam survei Numbeo 2025, hanya sedikit di bawah Pietermaritzburg. Beberapa area seperti Pretoria Pusat, Pretoria Barat, dan Mamelodi Timur dilaporkan sebagai lokasi dengan kejahatan seperti pembajakan mobil, perampokan, dan kekerasan bersenjata yang relatif tinggi.
Ketidakamanan ini diperparah oleh infrastruktur publik yang terkadang tak memadai, penegakan hukum yang lemah, dan ketidakmerataan layanan keamanan. Warga pun sering menggunakan pagar listrik, sistem keamanan privat, bahkan kendaraan dengan sistem pelacakan sebagai langkah perlindungan diri.
3. Caracas, Venezuela
Caracas menempati posisi ketiga dalam Numbeo Crime Index 2025 dengan skor 81,5, menandakan kondisi keamanan yang masih jauh dari kata aman. Ibukota Venezuela ini terus berjuang melawan tingginya angka kekerasan. Berdasarkan data dari Observatorio Venezolano de Violencia, tercatat sekitar 48,2 kematian akibat kekerasan per 100.000 penduduk pada 2024, yang sebagian besar disebabkan oleh perampokan bersenjata, perebutan wilayah antar geng, dan bentrok dengan aparat kepolisian.
Krisis ekonomi yang berkepanjangan, ditambah pemadaman listrik bergilir dan langkanya uang tunai, membuat para pelaku kejahatan kian nekat memanfaatkan kondisi kacau di jalanan gelap maupun antrean ATM. Tak heran jika Departemen Luar Negeri AS memberikan peringatan perjalanan Level-4 “Do Not Travel” ke Venezuela, menegaskan bahwa Caracas kini dianggap sebagai salah satu zona paling berbahaya di dunia bagi warga asing.
4. Port Moresby, Papua Nugini
Port Moresby berada di posisi keempat dalam daftar Numbeo dengan skor Crime Index sekitar 81,2. Kekerasan dari geng lokal, konflik antar kelompok tradisional, dan jurang sosial antara daerah yang makmur dan kurang berkembang berkontribusi signifikan terhadap ketidakamanan di wilayah ini.
Kondisi geografis dan akses layanan publik yang terbatas di beberapa distrik juga memperparah situasi. Banyak jalan dan pemukiman yang kurang penerangan, serta kepolisian yang kesulitan menjangkau daerah terpencil atau daerah kumuh dengan efektif.
5. Johannesburg, Afrika Selatan
Johannesburg turut masuk lima besar kota dengan tingkat kejahatan tertinggi dengan skor sekitar 80,8. Kejahatan seperti pencurian, pembajakan mobil, hingga perampokan jalanan di siang dan malam hari menjadi hal yang sering dilaporkan.
Pengaruh kesenjangan ekonomi, kerusakan infrastruktur, serta sistem keamanan yang kewalahan dalam menetralisir kejahatan skala kecil maupun besar menjadikan banyak warga melakukan langkah proteksi ekstra. Kendaraan dilengkapi sistem keamanan, penggunaan keamanan privat, dan menghindari area sepi atau malam hari adalah hal yang banyak dilakukan penduduk lokal.
 
					
