CakapCakap – Cakap People! Berapa banyak sebenarnya kandungan kolesterol pada jeroan? Bagian jeroan atau bagian dalam tubuh hewan seperti hati, usus, paru, dan limpa memang kerap menjadi favorit banyak orang karena rasanya yang gurih dan teksturnya yang unik. Namun, di balik kenikmatannya, jeroan memiliki kandungan kolesterol yang cukup tinggi. Jika dikonsumsi secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan.
Jeroan mengandung lemak jenuh dan kolesterol dalam jumlah yang signifikan. Misalnya, dalam 100 gram hati sapi terdapat sekitar 365 mg kolesterol, sementara dalam 100 gram otak sapi kandungan kolesterolnya bisa mencapai 2.000 mg, jauh melampaui batas asupan harian kolesterol yang disarankan, yaitu tidak lebih dari 300 mg per hari.

Berikut adalah kandungan kolesterol pada beberapa jenis jeroan per 100 gram:
– Hati Ayam (Boiler): 592 mg kolesterol
– Otak Sapi: 2.000 mg kolesterol
– Jeroan Kambing: 610 mg kolesterol
– Hati Sapi: 365 mg kolesterol
– Usus Sapi: 157 mg kolesterol
Dampak Negatif Konsumsi Jeroan Berlebihan bagi Kesehatan
1. Sakit Kepala
Jangan sepelekan sakit kepala yang sering muncul, karena bisa jadi itu merupakan tanda kadar kolesterol yang tinggi dalam tubuh. Jeroan termasuk makanan yang kaya akan tiramin, yaitu senyawa yang diyakini dapat memicu migrain dan sakit kepala.
2. Asam Urat
Jeroan juga mengandung purin dalam kadar tinggi, yang berkontribusi terhadap naiknya kadar asam urat dalam tubuh. Beberapa bagian jeroan seperti hati, otak, babat, lidah, ginjal, hingga pankreas, termasuk yang paling tinggi purinnya. Semakin banyak purin yang masuk ke dalam tubuh, semakin besar pula risiko terkena penyakit asam urat.
3. Serangan Jantung
Lemak jenuh dan kolesterol dalam jeroan cukup tinggi. Meski tubuh membutuhkan lemak untuk energi dan fungsi tubuh lainnya, konsumsi lemak jenuh secara berlebihan bisa berdampak buruk. Salah satunya adalah pembentukan plak pada pembuluh darah, yang berpotensi menyebabkan serangan jantung.
4. Stroke
Tingginya kadar lemak jenuh dalam jeroan juga memicu peningkatan kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Ketika kadar LDL terlalu tinggi, maka risiko terbentuknya plak di pembuluh arteri meningkat, dan hal ini dapat berujung pada gangguan serius seperti stroke.