CakapCakap – Cakap People! Kamu bisa mendapat sejumlah manfaat kesehatan jika jalan kaki setelah makan. Apa saja? Tidak hanya mengurangi rasa kantuk, jalan kaki sesudah makan juga dapat menurunkan risiko penyakit berbahaya. Hal itu karena organ tubuh masih aktif bekerja mencerna makanan, sehingga gerakan berjalan setelah makan dapat menstimulus lambung dan usus.
Dilansir dari Healthline, berikut lima manfaat jalan kaki setelah makan.
1. Menjaga kesehatan pencernaan
Berjalan kaki setelah makan dapat menjaga kesehatan pencernaan. Gerakan tubuh dapat membantu pencernaan dengan meningkatkan rangsangan pada lambung dan usus, sehingga menyebabkan makanan bergerak lebih cepat. Selain itu, aktivitas fisik rendah hingga sedang setelah makan memiliki efek perlindungan pada saluran pencernaan.
2. Mengelola kadar gula darah
Jalan kaki setelah makan baik bagi penderita diabetes tipe 1 dan 2. Hal ini karena berolahraga setelah makan dapat mencegah lonjakan gula darah yang berlebihan, sehingga mengurangi jumlah insulin atau obat oral yang diperlukan. Sebuah studi menemukan bahwa jalan kaki ringan selama 10 menit setelah makan lebih baik daripada berjalan kaki selama 30 menit.
3. Mengurangi risiko penyakit jantung
Olahraga teratur dapat menurunkan tekanan darah dan kolesterol LDL (jahat), sekaligus mengurangi risiko stroke atau serangan jantung. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa beberapa kali olahraga kecil sepanjang hari lebih baik daripada satu kali olahraga terus menerus dalam menurunkan trigliserida darah, faktor risiko penyakit jantung. Seseorang dapat meniru pola ini dengan berjalan kaki 5 hingga 10 menit setelah makan.
4. Membantu menurunkan berat badan
Olahraga dapat membantu menurunkan berat badan yang dikombinasikan dengan pola makan yang tepat. Berjalan kaki setelah makan dapat membuat seseorang hampir mencapai defisit kalori. Jika dipertahankan secara konsisten, hal ini dapat membantu menurunkan berat badan.
5. Membantu mengatur tekanan darah
Berjalan kaki setelah makan juga dapat membantu mengatur tekanan darah sampai batas tertentu. Beberapa penelitian mengaitkan jalan kaki 10 menit tiga kali sehari dengan penurunan tingkat tekanan darah. Selain itu, sebuah studi menemukan bahwa program jalan kaki setelah makan dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebanyak 13 persen, atau sekitar 21 poin.
Dilansir dari Very Well Health, berjalan kaki setelah makan mungkin tidak cocok untuk semua orang. Bagi sebagian orang, terlalu cepat berjalan setelah makan bisa menimbulkan masalah, terutama pada saluran pencernaan. Orang dengan refluks asam mungkin perlu berhati-hati dalam memilih waktu dan intensitas olahraga setelah makan.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang sangat intensif dapat membuat penderita penyakit refluks gastroesofageal (GERD) rentan mengalami serangan sakit maag, meskipun aktivitas yang lebih ringan dan singkat mungkin tidak memberikan efek ini.