in ,

Jaringan Peretas Ini Ditangkap, Diduga Mencuri Rp 1,4 Triliun Cryptocurrency dari Selebriti dan Lainnya

Serangan SIM Swapping telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena peretas mencoba memanfaatkan sejumlah besar data pribadi yang disimpan di ponsel cerdas kita.

CakapCakapCakap People! Sebuah jaringan peretas yang diduga telah mencuri lebih dari 100 juta dolar AS (Rp 1,4 triliun) dalam cryptocurrency dengan mengakses ponsel selebriti telah ditangkap. Demikian Kepolisian Eropa, Europol, mengumumkan.

Badan kepolisian Eropa itu mengatakan telah membantu penangkapan 10 peretas, yang diduga telah mencuri cryptocurrency dari ribuan orang selama tahun 2020, termasuk influencer, bintang olahraga dan musisi, dan juga menargetkan keluarga korban mereka.

Peretasan tersebut diduga dilakukan dengan menggunakan serangan ‘SIM-swapping‘, yang memungkinkan penjahat mendapatkan akses ke ponsel korban dengan menipu perusahaan telekomunikasi untuk menonaktifkan kartu SIM korban lalu mentransfer kontrol ke kartu SIM milik peretas. Setelah mereka membobol ponsel korban, peretas kemudian dapat mengatur ulang kata sandi pada aplikasi untuk mendapatkan akses ke berbagai akun yang terdaftar di ponsel korban mereka.

Ilustrasi. [Foto via Pixabay]

Reuters melaporkan pada Rabu, 10 Februari 2021, dalam sebuah pernyataan pada saat mengumumkan penangkapan tersebut, Europol mengatakan serentetan serangan ‘SIM-swapping‘ memungkinkan [peretas] untuk mencuri uang, cryptocurrency dan informasi pribadi, termasuk kontak yang disinkronkan dengan akun online’.

Terlebih lagi, para peretas juga diduga menyusup ke beberapa akun media sosial korban melalui ponsel mereka, mengunggah konten di halaman mereka dan ‘menyamar’ sebagai selebritas yang berbeda untuk mengirim pesan ke orang lain.

The National Crime Agency (NCA) Inggris mengumumkan bahwa mereka telah menangkap delapan orang sehubungan dengan serangan SIM-swapping, dengan Europol mengonfirmasi kepada UNILAD.co.uk, bahwa dua orang lainnya juga ditangkap pada awal tahun di Malta dan Belgia sehubungan dengan penyelidikan yang sama. Para peretas diperkirakan berusia antara 18 hingga 26 tahun, dan mampu mencuri 100 juta dolar AS dalam bentuk bitcoin dan cryptocurrency lainnya dengan secara khusus menargetkan individu dengan kekayaan bersih yang tinggi.

Ilustrasi bitcoin. [Foto via Pixabay]

Paul Creffield, Kepala Divisi Kejahatan Dunia Maya NCA, mengatakan dalam sebuah pernyataan, ‘Jaringan ini menargetkan sejumlah besar korban di AS dan secara teratur menyerang mereka yang mereka yakini akan menjadi target yang menguntungkan, seperti bintang olahraga dan musisi terkenal.’ Dia menambahkan, ‘Selain menyebabkan banyak kesusahan dan gangguan, kami tahu mereka mencuri sejumlah besar dari korban mereka, baik dari rekening bank atau dompet bitcoin mereka’. Dinas Rahasia AS dan FBI juga terlibat dalam penyelidikan tersebut, The Guardian melaporkan, Rabu, 10 Februari 2021.

Serangan SIM Swapping telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena peretas mencoba memanfaatkan sejumlah besar data pribadi yang disimpan di ponsel cerdas kita, termasuk informasi perbankan, akun media sosial, foto, dan daftar kontak. Europol memperingatkan masyarakat untuk menghindari penggunaan layanan online yang menggunakan pesan teks untuk masuk ke akun, dengan mengatakan bahwa layanan ini bisa membuat pengguna terpapar peretasan SIM Swapping serupa.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

BPOM Indonesia Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac Versi Lokal di Tengah Kasus COVID-19 yang Meningkat Lagi

Perusahaan Teknologi Ini Menyatakan Jam Kerja 9-To-5 Sudah ‘Meninggal’, Karyawan Bisa Atur Jadwal Sendiri Sekarang