in ,

Kepada Presiden Jokowi, Dokter COVID-19: “Kami Kekurangan Tenaga Medis”

“Saya bisa membayangkan betapa sulitnya berada di garis depan penanganan COVID-19,” kata Presiden Jokowi.

CakapCakapCakap People! Karena jumlah kasus baru terus meningkat, bahkan salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 terkemuka di Jakarta menghadapi kekurangan tenaga medis, kata seorang ahli paru kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam video call pada hari Minggu, 27 September 2020.

“Insya Allah kita punya peralatan kesehatan yang tersedia. Tapi kami kekurangan tenaga [medis], sementara jumlah pasien terus meningkat,” kata dokter ahli paru Faisal Rizal Matondang dari Rumah Sakit Penyakit Menular (RSPI) Sulianti Saroso.

Presiden Joko Widodo berbicara dengan seorang ahli paru yang bekerja di rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta melalui video call pada hari Minggu. [Foto: Biro Pers Kepresidenan]

Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Indonesia yang berpenduduk 271 juta jiwa, hanya memiliki 0,13 dokter spesialis per 1.000 orang, kurang dari separuh target pemerintah sebesar 0,28 per 1.000 orang sebagai bagian dari program reformasi kesehatan.

Angka untuk dokter umum adalah 0,52 per 1.000 orang, kurang dari setengah dari target ideal 1,12. Ditambah dengan kekurangan ini adalah sejumlah besar tenaga medis yang tertular COVID-19 sejak dimulainya wabah di negara ini pada bulan Maret.

Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI), sejauh ini 123 dokter telah meninggal karena COVID-19. Faisal sendiri sebelumnya dinyatakan positif COVID-19 tetapi baru-baru ini telah pulih. Dia mengatakan bahwa dia terpapar virus itu karena dia menangani pasien COVID-19.

“Kemarin saya di rontgen dan juga ikut tes usap. Saya telah dinyatakan sehat untuk bertugas. Hari ini adalah hari pertama saya kembali bekerja, ”katanya.

Faisal mengatakan bahwa dia memastikan untuk menghabiskan waktu ekstra untuk berkomunikasi dengan pasien COVID-19 dengan cara yang ringan, karena banyak dari mereka yang mengalami kebosanan dan kesepian dalam isolasi.

“Saya mencoba memotivasi mereka untuk terus berpikir positif tentang mendapatkan hasil tes usap negatif,” ujarnya.

“Saya bisa membayangkan betapa sulitnya berada di garis depan penanganan COVID-19,” kata Presiden Jokowi.

Jokowi mengucapkan terima kasih atas pekerjaan yang telah dilakukan Faisal dan tenaga medis lainnya di garis depan dalam menangani wabah COVID-19 di negeri ini.

“Saya sangat berterima kasih dan mengapresiasi kerja keras para dokter dan tenaga medis yang memerangi [COVID-19],” ujar presiden, melansir The Jakarta Post, Minggu, 27 September 2020.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Studi Ungkap Anak Muda Lebih Mudah Percaya Berita Palsu Tentang Virus Corona

Gara-gara Makan Permen Seorang Pria Amerika Meregang Nyawa