in ,

750 Juta Nyamuk Rekayasa Genetik Bakal Dilepas di Florida Keys Pada Tahun 2021, Buat Apa?

Oxitec, sebuah perusahaan milik AS yang berbasis di Inggris mengembangkan OX5034, nyamuk jantan yang dimodifikasi secara genetik.

CakapCakapCakap People! Pada 2021, Oxitec akan melepaskan 750 juta nyamuk hasil rekayasa genetika di Florida Keys. Rencananya, serangga ini akan digunakan sebagai pengganti insektisida — yang tidak efektif dan mahal — untuk mengendalikan Aedes aegypti, sejenis nyamuk penyakit mematikan seperti Zika, demam berdarah, chikungunya, dan demam kuning.

Otoritas lokal telah menyetujui proposal tersebut dan telah memenangkan persetujuan negara bagian dan federal juga. Namun, banyak penduduk dan pecinta lingkungan yang memprotes rencana tersebut dengan mengklaim nyamuk yang dimodifikasi ini dapat membahayakan spesies yang terancam dan hampir punah.

Ilustrasi nyamuk. [Foto: Pixabay]

Oxitec, sebuah perusahaan milik AS yang berbasis di Inggris mengembangkan OX5034, nyamuk jantan yang dimodifikasi secara genetik.

Ini menghasilkan keturunan nyamuk betina yang mati pada tahap larva, sementara keturunan jantan berikutnya tetap menjadi pembawa gen “membunuh”.

Namun, menurut Pusat Keamanan Pangan (Center for Food Safety), para ilmuwan tidak yakin bahwa ‘Robo-squitoes’ atau nyamuk hasil rekayasa genetika ini aman.

“Para ilmuwan telah menyuarakan keprihatinan besar bahwa nyamuk GE ini dapat menciptakan nyamuk liar hibrida yang dapat memperburuk penyebaran penyakit yang dibawa nyamuk dan yang mungkin lebih resisten terhadap insektisida daripada nyamuk liar asli,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, Rabu, 19 Agustus 2020, melansir Elite Daily.

Jaydee Hanson, Direktur Kebijakan Pusat Internasional untuk Pengkajian Teknologi dan Pusat Keamanan Pangan juga bilang:

“Dengan semua krisis mendesak yang dihadapi bangsa kita dan Negara Bagian Florida — pandemi COVID-19, ketidakadilan rasial, perubahan iklim — pemerintah telah menggunakan uang pajak dan sumber daya pemerintah untuk eksperimen Jurassic Park.”

“Sekarang Distrik Pengendalian Nyamuk Kabupaten Monroe telah memberikan izin akhir yang diperlukan. Apa yang mungkin salah? Kami tidak tahu, karena EPA secara melawan hukum menolak untuk serius menganalisis risiko lingkungan, dan sekarang tanpa tinjauan lebih lanjut dari risikonya, eksperimen bisa di lanjutkan,” tambahnya.

Petugas Dinas Kesehatan menunjukkan nyamuk saat melakukan kegiatan pemberantasan jentik nyamuk di kawasan kota Temanggung, Jawa Tengah, Rabu, 6 Februari 2019. [ANTARA/Anis Efizudin]

Sebuah petisi di situs change.org untuk menghentikan rencana tersebut telah mengumpulkan lebih dari 233 ribu tanda tangan sejauh ini dari target 300 ribu tanda tangan yang dibutuhkan.

Mereka menuntut lebih banyak tes untuk menilai lebih lanjut risiko dan dampak dari nyamuk yang dimodifikasi ini terhadap manusia dan lingkungan. Selain itu, mereka juga menekankan penolakan mereka untuk menjadikan lingkungan Florida Keys dan Texas yang rapuh sebagai tempat pengujian.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

WHO: Eropa Bisa Perangi Virus Corona Tanpa Lockdown

Studi di India: Lebih dari 5 Juta Warga New Delhi Kemungkinan Sudah Terjangkit Virus Corona