Virus Corona: Pasien Bertambah, Wuhan Bangun Rumah Sakit Baru Kapasitas 1.000 Tempat Tidur dalam Waktu Lima Hari

CakapCakap – Cakap People! Rumah sakit baru sedang dibangun dari awal di Wuhan, China, yang kehabisan tempat tidur untuk pasien virus corona dan persediaan untuk tenaga medis, termasuk masker dan pakaian pelindung

Dilansir dari Mirror, Sabtu, 25 Januari 2020, ratusan pekerja berlomba untuk menyelesaikan pembangunan rumah sakit  dengan kapasitas 1.000 tempat tidur baru hanya dalam waktu lima hari di kota Wuhan, China, di mana wabah virus corona ini dimulai.

Rumah sakit di Wuhan dilanda krisis, dengan ratusan pasien datang setiap hari untuk dilakukan pemeriksaan.

View this post on Instagram

China is building a new 1,000-bed hospital in five days to treat victims of the new deadly coronavirus. Work has started on the building in the central city of Wuhan – the epicentre of the outbreak – in the style of a facility Beijing constructed during the SARS epidemic 17 years ago. Machinery including 35 diggers and 10 bulldozers arrived at the site on Thursday night, with the aim of it being ready by Monday. #China #Wuhan #Coronavirus #Health #Virus #Hospital

A post shared by Sky News (@skynews) on Jan 24, 2020 at 4:51am PST

Dilaporkan, setidaknya 26 orang telah meninggal dunia akibat virus sejauh ini dan lebih dari 800 orang lainnya telah terinfeksi, demikian menurut data resmi China. Jumlah korban diperkirakan bisa jauh lebih tinggi.

Beberapa rumah sakit kehabisan tempat tidur — memaksa mereka mendirikan tenda di tempat parkir untuk merawat pasien baru — dan sebagian besar kehabisan persediaan, termasuk masker, kacamata dan pakaian, saat petugas medis berlarian.

Sebuah video yang diposting di media sosial di China diduga menunjukkan petugas medis dan pasien berjalan di sekitar tiga mayat di lantai rumah sakit yang berjuang untuk mengatasi krisis virus corona ini.

Wabah virus corona itu dimulai akhir bulan lalu di Wuhan, sebuah kota berpenduduk 11 juta orang, dan diyakini berasal dari pasar yang menjual hewan hidup, termasuk satwa liar ilegal, dan makanan laut.

Beberapa ahli percaya bahwa virus itu mungkin telah ditularkan dari ular ke manusia, dan ular itu mungkin telah terinfeksi oleh kelelawar.